Selasa, 19 February 2019 08:57 UTC
Pesawat Citilink terparkir di Bandara Banyuwangi. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Jumlah penumpang penerbangan internasional dari Banyuwangi ke Kuala Lumpur, Malaysia, meningkat. Peningkatan terjadi sejak Citilink yang menggelar penerbangan itu memberikan potongan harga.
PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Banyuwangi mencatat, setelah perayaan tahun baru 2019 tingkat keterisian penumpang sekitar 30 hingga 35 persen. Sedangkan selama 2 minggu pertama Februari 2019, tingkat keterisian bangku penumpang mencapai 50 hingga 60 persen.
"Mudah-mudahan tren positif bisa kita jaga terus. Kuncinya harus ada sinergi antar instansi, yakni operator bandara, maskapai penerbangan dan pemerintah daerah," kata Maintenance and Facility Manager AP II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana, Selasa 19 Februari 2019.
BACA JUGA: Bandara Banyuwangi Resmi Layani Rute Internasional
Dia mengatakan jumlah keterisian bangku semakin meningkat sejak Citilink yang menggelar penerbangan itu memberikan potongan harga. Diskon diberikan Citilink hingga harga tiket hanya Rp 250 ribu atau Rp 500 ribu pulang - pergi, sejak tanggal 22 Januari 2019 hingga kuota diskon habis.
Diskon membuahkan hasil peningkatan jumlah penumpang, bahkan sampai menyentuh angka 75 orang dalam sehari. Dalam 3 jadwal terakhir, tanggal 13, 15, dan 17 Februari 2019, rata-rata jumlah penumpang 94 orang atau 52 persen dari 180 jumlah bangku penumpang.
"Kedepan kami berencana menyasar penumpang yang melakukan perjalanan umrah. Tapi tentu butuh banyak persiapan, tidak hanya maskapai, tapi juga di sisi daratnya. Perkiraan kami tahun ini sudah bisa dilaksanakan," kata Andry lagi.
BACA JUGA: Permintaan Avtur di Bandara Banyuwangi Capai 50 Persen
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan mengatakan pihaknya melakukan tiga langkah untuk meningkatkan penumpang rute penerbangan internasional pertama Bumi Blambangan itu. Pertama paket Hot Deals yang memberikan diskon hampir 50 persen untuk ongkos pesawat, hotel, hingga penyewaan kendaraan.
Program berjudul Wonderfull Hotdeals itu berlangsung hingga akhir Maret 2019. Bram mengatakan pihaknya telah merangkul puluhan agen travel Malaysia yang bisa memberikan paket wisata dengan harga promo Rp 3,8 juta.
"Sehingga khusus untuk wisatawan dari Malaysia yang datang ke Banyuwangi mendapatkan diskon hampir 50 persen dari biaya aslinya," kata Bram.
BACA JUGA: Bandara Banyuwangi Belum Ramah Difabel
Kedua, adanya program kerjasama pertukaran pelajar kedua negara dari Banyuwangi ke Malaysia. Terakhir kesertaan promosi di pameran pariwisata besar Malaysia tanggal 14 dan 15 Maret tahun 2019.
Bandara Banyuwangi dalam masa percobaan selama 3 bulan dengan pengawasan Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA: Bandara Banyuwangi Belum Miliki Karantina
Tuntutan dari Kemenhub bandara harus memenuhi standard keselamatan, keamanan, dan pelayanan sebagai bandara internasional. Tersedianya unit kerja yang bertanggung jawab atas kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan. Serta ketentuan lain dalam standar operasional bandara internasional.
Hal itu disebutkan dalam surat keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No KP 384 tahun 2018 tentang pemberian izin sementara Bandara Banyuwangi untuk melayani penerbangan dari dan ke luar negeri. Setelah masa percobaan pada 3 bulan pertama tahun 2019, akan diadakan evaluasi kelanjutan status bandara kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu.
