Senin, 19 May 2025 01:27 UTC
Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati Jombang Salmanudin melakukan sosialisasi program "Turun Tanam Tembakau" di Lahan Demplot Agropreneur Muda, Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, Senin, 19 Mei 2025. Foto: Pemkab Jombang
JATIMNET.COM, Jombang – Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati Jombang Salmanudin melakukan sosialisasi program "Turun Tanam Tembakau" di Lahan Demplot Agropreneur Muda, Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, Senin, 19 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para petani di wilayah utara Brantas yang menggantungkan hidupnya pada komoditas tembakau.
Bersamaan dengan itu, kebahagiaan terpancar dari wajah warga penerima manfaat program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (PK-RTLH) dan upah tenaga kerja secara simbolis.
Program sinergitas Dinas Pertanian, Dinas Perumahan dan Permukiman, dan Disnaker ini dalam rangka mendukung program percepatan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang sebagai respons cepat terhadap kebutuhan riil masyarakat.
Warsubi dalam sambutannya menekankan pentingnya komoditas tembakau bagi perekonomian wilayah utara Brantas, selain tanaman padi.
Untuk itu, Warsubi yang akrab disapa Abah Bupati ini mengajak seluruh petani mempersiapkan musim tanam dengan matang demi meningkatkan kualitas dan produktivitas tembakau, sembari mengingatkan akan tantangan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi hasil panen.
BACA: Pemanfaatan DBHCHT untuk Penegakan Hukum di Jombang Dikepras?
"Mari kita sambut musim tanam tahun ini dengan persiapan yang matang agar kualitas dan produktivitas tembakau meningkat," tutur Warsubi.
Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antar-OPD terkait untuk mengintegrasikan pengembangan tembakau dari hulu hingga hilir dan memanfaatkan dukungan pembiayaan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
"Saya mengajak seluruh OPD terkait, khususnya Dinas Pertanian, Disdagrin, serta Dinkop, untuk saling berkolaborasi guna mendorong integrasi pengembangan tembakau dari hulu hingga hilir," katanya.
"Terlebih lagi, kita didukung oleh pembiayaan dari DBHCHT. Maka mari gunakan dana ini sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan petani tembakau Kabupaten Jombang," tuturnya.
Abah Bupati menambahkan bahwa data peningkatan luas areal tanam tembakau di Jombang yang terus meningkat setiap tahun mencapai 6.154,40 hektar pada tahun 2024 dengan potensi perputaran uang hingga Rp335,86 miliar.
Ini menunjukkan betapa besar potensi ekonomi komoditas tembakau. Meskipun demikian, Pemkab Jombang tetap memberikan kebebasan kepada petani untuk memilih antara menanam tembakau atau padi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor guna mendukung swasembada pangan.
BACA: Sumringah, Buruh Tani Tembakau di Jombang Bakal Terima Bantuan Tunai DBHCHT
Lebih lanjut, Warsubi mendorong pengembangan desa model tembakau untuk menerapkan agribisnis secara utuh, termasuk penguatan modal petani, pemanfaatan teknologi, dan penguatan akses pasar.
"Kita patut berbangga karena Kabupaten Jombang telah memiliki varietas tembakau unggul lokal dengan cita rasa khas, yakni jinten pakpie 1, jinten pakpie 2, dan manilo. Namun keunggulan ini harus diiringi dengan peningkatan kualitas budidaya dan penguasaan pasar yang lebih baik, mengingat harga komoditas tembakau sangat rentan terhadap fluktuasi pasar, maka dibutuhkan strategi yang lebih terstruktur," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, kebahagiaan juga dirasakan oleh 35 keluarga di Kecamatan Kabuh yang menerima bantuan program PK-RTLH dan upah tenaga kerja secara simbolis menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Jombang dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Program PK-RTLH tahun 2025 menargetkan 52 unit rumah di Kabupaten Jombang.
"Tahun 2025, program ini menargetkan 52 unit rumah, dengan rincian di Kecamatan Kabuh sebanyak 35 unit rumah yang tersebar di delapan desa, yakni Desa Mangunan, Kabuh, Sumberingin, Karangpakis, Pengampon, Kedungjati, Marmoyo, dan Tanjungwadung. Sedangkan di Kecamatan Ngusikan terdapat 17 unit rumah yang tersebar di tujuh desa, di antaranya Desa Sumbernongko, Ngusikan, Ketapangkuning, Ngampel, Asemgede, dan Mojodanu.

Bupati Jombang Warsubi dan Wabup Jombang Salmanudin bersama OPD dan instansi terkait saat sosialisasi dan pemberian bantuan di Desa Tanjungwadung, Kec. Kabuh, Senin, 19 Mei 2025. Foto: Pemkab Jombang
Sinergi dan kolaborasi antar-OPD ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Jombang dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Jombang Much. Rony dalam laporannya menyebutkan Dinas Pertanian juga memberikan bantuan secara simbolis kepada petani tembakau berupa pupuk NPK tembakau sebanyak 350 ton kepada Ketua Gapoktan Tanjungwadung Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh.
BACA: Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP Jombang Gandeng Satlinmas
Lalu, ada bantuan benih tembakau sebanyak 24 kilogram yang diberikan kepada Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang untuk ditanam pada lahan 6.154 hektar dan bantuan irigasi perpompaan sejumlah 15 unit secara simbolis diberikan kepada Ketua Gapoktan Tampingmojo, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang.
Kemudian pupuk bokasi sebanyak 234,160 ton diserahkan secara simbolis kepada Ketua Poktan Kalipangduren, Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh.
Lalu kapur pertanian sebanyak 84 ton secara simbolis diberikan kepada Ketua Poktan Sumberagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Perak.
Sedangkan, dari Dinas Ketenagakerjaan Jomban melalui BPJS Ketenagakerjaan Jombang menyerahkan santuan Jaminan Kematian (JKM) kepada ahli waris Imam Suyudi, petani tembakau Desa Jiporapah, Kecamatan Plandaan dan memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada 13.499 petani tembakau, cengkeh, dan pangan di Kabupaten Jombang.
Kemudian penyerahan secara simbolis dari Dinas Permukiman Jombang berupa kunci rumah dan upah tenaga kerja Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (PK-RTLH) kepada warga Desa Kedungjati dan Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, Jombang. (ADV/Inforial)