Logo

Mendaki Gunung Bromo: Petualangan Sunrise di Kaldera Aktif

Reporter:

Kamis, 27 November 2025 00:00 UTC

Mendaki Gunung Bromo: Petualangan Sunrise di Kaldera Aktif

Photo by Husniati Salma on Unsplash

Photo by Husniati Salma on Unsplash

JATIMNET.COM -  Gunung Bromo sudah lama menjadi salah satu tujuan wisata alam yang diminati di Jawa Timur. Banyak orang datang ke kawasan ini untuk menikmati udara pegunungan, melihat matahari terbit, dan merasakan suasana yang berbeda dari rutinitas sehari-hari.

Sebagian besar wisatawan memulai perjalanan dari Malang, kota yang menyediakan berbagai pilihan penginapan serta akses yang relatif mudah menuju Bromo. Perpaduan antara pemandangan alam, tradisi masyarakat Tengger, dan suasana pagi yang tenang membuat perjalanan ke Bromo selalu terasa istimewa.

Gunung Bromo: Ikon Wisata Jawa Timur
Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan dikenal dengan lanskapnya yang unik. Hamparan pasir luas, bukit-bukit kecil, serta keberadaan gunung berapi aktif menjadikannya sebagai salah satu tempat wisata alam yang paling khas di Indonesia.

Selain keindahan alamnya, Bromo juga menawarkan kekayaan budaya yang kuat. Masyarakat Tengger yang mendiami kawasan ini masih menjaga tradisi, salah satunya upacara Kasada. Kehadiran unsur budaya di tengah destinasi alam menambah nilai bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh kehidupan masyarakat setempat.

Selama berada di kawasan wisata, keramahan penduduk dan lingkungan yang tertata menjadikan kunjungan terasa nyaman. Bagi banyak wisatawan, perpaduan alam dan budaya inilah yang membuat Bromo selalu menarik untuk dikunjungi kembali.

Trekking ke Puncak Penanjakan untuk View Terbaik
Puncak Penanjakan menjadi tempat favorit untuk menikmati matahari terbit. Menuju ke titik ini, pengunjung dapat memilih trekking atau menggunakan kendaraan. Jalurnya cukup menanjak, namun dapat dilalui oleh sebagian besar wisatawan dengan persiapan yang tepat. Waktu tempuh trekking bervariasi, tergantung kecepatan masing-masing, tetapi suasana hening di pagi hari membuat perjalanan terasa menyenangkan.

Pemandu lokal yang menemani biasanya menjelaskan banyak hal mengenai kehidupan masyarakat Tengger dan sejarah kawasan Bromo. Cerita-cerita tersebut memberi gambaran baru bagi pengunjung, sehingga perjalanan tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga kesempatan untuk belajar tentang lingkungan dan budaya setempat.

Menyaksikan Sunrise Spektakuler di Kawasan Bromo
Matahari terbit adalah momen yang paling ditunggu di Bromo. Saat langit mulai berubah warna, pemandangan gunung-gunung di kejauhan dan hamparan pasir di bawahnya terlihat semakin jelas. Suasana tenang dan udara pagi yang segar menciptakan pengalaman yang sederhana, namun berkesan. Banyak wisatawan yang memilih untuk duduk diam beberapa saat menikmati perubahan cahaya tanpa harus melakukan apa pun.

Bagi yang suka fotografi, momen ini tentu sangat menarik. Namun, sekalipun tanpa kamera, menikmati pagi di Bromo sudah cukup memberikan pengalaman yang menyenangkan. Keindahan alam yang tersaji terasa natural dan apa adanya.

Menyeberangi Lautan Pasir dengan Jeep atau Kuda
Setelah menikmati matahari terbit, perjalanan biasanya dilanjutkan menuju lautan pasir yang berada di kaki Gunung Bromo. Di sini, pengunjung dapat memilih transportasi jeep atau kuda untuk mencapai titik awal pendakian menuju kawah. Aktivitas ini cukup populer karena menawarkan cara berbeda untuk menjelajahi kawasan yang luas.

Para pengemudi jeep dan pemilik kuda adalah warga lokal yang sudah paham medan, sehingga perjalanan berlangsung aman. Melintasi pasir sambil melihat pemandangan sekitar memberi pengalaman yang sederhana namun menyenangkan. Selain itu, aktivitas ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat yang bergantung pada pariwisata.

Mendaki ke Kawah Bromo yang Aktif
Dari area lautan pasir, pengunjung melanjutkan perjalanan ke kawah Bromo dengan menaiki tangga yang telah disediakan. Jalurnya cukup mudah diikuti, meskipun perlu berhati-hati karena kadang penuh pengunjung. Di bagian atas, suara dari kawah aktif terdengar jelas. Semilir angin dan aroma belerang memberi suasana khas yang menunjukkan dinamika alam Bromo.

Di titik ini, wisatawan dapat melihat pemandangan sekitar dengan lebih luas. Keberadaan gunung berapi aktif yang dapat disaksikan dari dekat menjadikan perjalanan terasa berbeda dibanding wisata alam lainnya.

Tips Persiapan: Pakaian dan Perlengkapan
Karena suhu pagi sangat dingin, penting untuk membawa pakaian hangat seperti jaket, syal, dan penutup kepala. Sepatu yang nyaman juga diperlukan karena jalur trekking dan pasir bisa licin. Masker disarankan untuk melindungi diri dari debu vulkanik, terutama di lautan pasir. Selain itu, membawa air minum dan makanan ringan dapat membantu menjaga stamina selama perjalanan.

Best Time dan Musim untuk Berkunjung
Musim kemarau, dari Mei hingga Oktober, menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi Bromo. Cuaca lebih stabil dan pemandangan lebih jelas. Jika berkunjung pada musim penghujan, pastikan memeriksa prakiraan cuaca terlebih dahulu agar perjalanan tetap nyaman dan aman.

Gunung Bromo menawarkan pengalaman yang hangat dan menyenangkan bagi siapa pun yang ingin menikmati alam Indonesia. Untuk informasi destinasi lain di Indonesia, mulai dari budaya hingga kuliner, Anda dapat merujuk pada Indonesia Travel dari Kemenparekraf sebagai sumber informasi resmi yang membantu merencanakan perjalanan ke berbagai penjuru negeri.

Discover Indonesia, Experience Paradise.