Jumat, 06 November 2020 06:00 UTC
RAPID TEST: Siswa SMP 1 Ponorogo Ikuti rapit test, Jumat 6 November 2020. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sembilan SMP di Ponorogo yang telah melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama dua minggu terakhir. Kini mereka harus menjalani rapid test acak, mulai dari guru sampai dengan siswa.
Rapid test dilakukan, guna evaluasi hasil PTM selama dua minggu di Ponorogo, apakah terdapat paparan Covid-19 atau tidak. Sehingga ke-depannya apabila tidak ditemukan paparan Covid-19, maka sekolah yang telah melakukan PTM akan ditambah, mengingat Ponorogo saat ini sudah masuk zona kuning.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Endang Retno Wulandari mengatakan, rapid test dilakukan pada 10 siswa dan 8 guru untuk setiap sekolah pada sembilan SMP yang sebelumnya telah melakukan PTM.
Artinya total ada 90 siswa dan 72 guru yang dilakukan rapid tes serentak dan secara acak. “Saat PTM sudah sangat tertib, semua orang tua murid juga saling mendukung. Selanjutnya 91 SMP akan segera kita lalukan PTM,” kata Retno, Jumat 6 November 2020.
BACA JUGA: Dindik Jatim Izinkan Lebih Banyak Sekolah yang Dibuka
Sementara, Ketua Satgas Covid-19 SMP 1 Ponorogo, Ribut Subiantoro, menuturkan sekolahnya menjadi salah yang melakukan rapid tes secara acak. Siswa yang diambil untuk pengecekan rapid tes juga diambil acak mulai dari kelas VII sampai kelas VIII.
“Tiap kelas untuk siswa kita ambil satu satu. Untuk guru setiap mata pelajaran kita ambil satu,” Tutur Ribut.
Ia menambahkan pelaksanaan PTM sendiri selama dua minggu di SMP 1 Ponorogo hampir tidak ada kendala. Semua siswa dan guru yang masuk sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan. Meski awalnya ada siswa yang tidak diizinkan orangtuanya untuk mengikuti PTM namun akhirnya diperbolehkan untuk mengikuti PTM.
“Awalnya ada 206 dari 853 siswa yang tidak diizinkan orang tua untuk mengikuti PTM, namun karena anaknya ingin masuk sekolah akhirnya diperbolehkan masuk,” pungkas Ribut.