
Reporter
Restu C WidariRabu, 22 Juni 2022 - 00:20
Editor
Bruriy Susanto
Sebanyak 668 pelajar di Kota Pahlawan mengikuti prosesi Purnawidya yang berlangsung di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa 21 Juni 2022.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 668 pelajar di Kota Pahlawan mengikuti prosesi Purnawidya yang berlangsung di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa 21 Juni 2022.
Para pelajar yang hadir merupakan perwakilan dari SD/MI Negeri/Swasta, SMP/MTS Negeri/Swasta dan Pendidikan Non formal Paket A/B/C di Kota Surabaya. Selain digelar di Gedung Convention Hall, prosesi Purnawidya itu secara serentak juga diikuti para pelajar melalui virtual.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani hadir dalam acara Purnawidya tersebut. "Saya memberikan satu semangat kepada anak-anak bahwa kita harus berjuang bersama dan gotong-royong," kata Eri Cahyadi, Selasa 21 Juni 2022.
Dia berpesan kepada seluruh pelajar itu agar tak perlu minder dan khawatir dengan biaya pendidikan sekolah. Sebab Pemkot Surabaya memastikan anak-anak Kota Pahlawan mendapatkan akses pendidikan.
Baca Juga: Rusak Parah Tak Tersentuh Perbaikan, Keselamatan Guru Terancam
"Jadi saya ingin arek Suroboyo ketika meneruskan pendidikan itu tidak ada rasa minder atau khawatir tidak bisa bayar sekolah," ia menekankan.
Para pelajar juga harus tetap memegang teguh sifat akhlakul karimah. Sebab di antara para pelajar yang mengikuti Purnawidya, ada calon-calon pemimpin di masa depan.
"Pemimpin saya yakin akan muncul dari arek-arek Suroboyo. Mereka akan jadi pemimpin di kemudian hari. Karena itu harus memiliki sifat jujur dan akhlakul karimah," ia menuturkan.
Baca Juga: 339 Guru Honorer Gelar Doa Bersama Berharap Dapat Formasi PPPK
Apabila anak-anak itu ke depan ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil, maka mereka harus selalu berbakti dan tawadhu kepada orang tua dan guru. Walaupun ke depannya mereka sudah menjadi pemimpin atau orang yang sukses.
"Karena itu saya berharap kepada anak-anak kalau ketemu guru, masio (walaupun) suatu saat sudah menjadi pimpinan atau orang berhasil, ya harus cium tangan, karena kita cari berkahnya," ia mengingatkan.
Ketika berkah itu sudah didapat dari kedua orang tua dan guru, diyakini kehidupan para pelajar itu ke depannya akan lebih mudah.
"Itu yang saya tekankan kepada arek-arek tadi. Kebersamaan, kekeluargaan, gotong-royong, akhlakul karimah dan tawadhu kepada orang tua," ia menandaskan.