Senin, 10 January 2022 05:00 UTC
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat berkomunikasi dengan siswa berkebutuhan khusus di SDN Kebondalem, Senin 10 Januari 2022z Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak 449 lembaga taman kanak-kanak (TK) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Mojokerto serentak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Meski, capaian vaksin anak tahap pertama masih 49 persen. Senin, 10 Januari 2021.
Tak hanya itu, aplikasi peduli lindungi harus disiapkan Satgas Covid-19 di sekolah masing-masing. Lama belajar pun dibatasi maksimal enam jam pelajaran per harinya.
Bupati Ikfina Fahmawati pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga jenjang sekolah sekaligus. Yakni, TK MBS, SDN Kebondalem di Desa Kebondalem, MI Negeri 2, di Desa Seduri, dan SMP Negeri 2 Mojosari, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari.
Untuk memastikan pelaksanaan PTM terbatas sesuai Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri berjalan sesuai protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Minggu Pertama PTM 100 Persen Dibagi Dalam Dua Shift
"Alhamdulillah ini jadi semua satuan pendidikan terlihat sudah siap untuk melaksanakan PTM. Karena kita kan sudah melaksanakan PTM sebelumnya, tidak lama, hanya saja ini PTM yang berbeda adalah bahwa anak-anak masuk 100 persen," ujar Ikfina usai sidak di SMPN 2 Mojosari.
Pemimpin perempuan pertama ini memastikan, terkait dengan sarana prasarana prokes dalam PTM 100 persen sudah terlaksana dengan baik. Utamanya para siswa sangat antusias dengan kondisi PTM 100 persen ini.
"Dimana dalam satu kelas, isi ruangan jumlahnya sudah boleh peserta didik 100 persen dari isi ruang kelas. Ketika kita tanya anak-anak semuanya menyatakan bahwa mereka lebih senang dengan kondisi saat ini kita ke sekolah bersama-sama dengan teman-temannya," ucapnya.
Saat sidak ini pun, ia mengingatkan agar orang tua menyiapkan bekal selama siswa bersekolah. Lantaran, tidak ada waktu istirahat dan kantin masih belum diperbolehkan beroperasi.
Baca Juga: Wagub Emil Tegur Kepala Sekolah SMAN 3 Lamongan, Gegara Siswa Miskin Disuruh Bayar SPP
"Anak-anak semuanya harus dalam kondisi sudah makan pagi dan untuk anak-anak yang lebih kecil sebaiknya semuanya membawa bekal. Karena memang tidak ada istirahat dan juga kantin belum diizinkan," katanya.
Tak hanya itu, Ikfina menegaskan pihak sekolah agar memperhatikan kondisi di luar lingkungan. Sebab, biasanya ada penjual-penjual yang berada di luar sekolah yang berjualan.
Tak hanya itu, proses pulang sekolah tak luput jadi atensi Bupati Mojokerto dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. Jika tak diatur oleh Satgas Covid-19 sekolah masing-masing.
"Aktivitas penjual-penjual yang biasanya di luar sekolah harus mendapatkan perhatian dari Satgas sekolah masing-masing. Sekolah harus bisa mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat pengantaran dan penjemputan ini," katanya.
Sekadar informasi, sebanyak 385 lembaga pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN), 33 Sekolah Dasar Swasta (SDS), 41 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), dan 85 Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) juga melaksanakan PTM 100 persen serentak.