Logo

36 Peserta Pertukaran Pelajar Indonesia-Australia Kunjungi Rumah Dinas Risma

Reporter:,Editor:

Kamis, 02 January 2020 16:15 UTC

36 Peserta Pertukaran Pelajar Indonesia-Australia Kunjungi Rumah Dinas Risma

SALIM. Salah satu peserta AIYEP asal Australia mencium tangan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Kamis 2 Januari 2020. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 36 peserta Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jalan Sedap Malam Surabaya, Kamis 2 Januari 2020.

Mereka yang terdiri atas 18 mahasiswa Australia dan 18 mahasiswa lokal berencana melakukan pertukaran pelajar atau program student exchange AIYEP fase kota di Surabaya selama tiga minggu.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku senang dengan kedatangan peserta AIYEP yang menjadi lokasi fase kota program pertukaran pelajar.

Hal ini yang membuat Risma, sapaannya, akan terus berusaha memberikan fasilitas bagi anak-anak agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan beasiswa gratis bagi pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA: Belajar Budaya, Mahasiswa Asing Membuat Bakiak di UK Petra

“Lebih dari 2000 anak mendapat beasiswa untuk mereka bisa kuliah. Bahkan, pendidikan di Surabaya mulai jenjang SD sampai SMP gratis,” katanya dalam keterangan resminya.

Selain menyediakan beasiswa gratis, Pemkot Surabaya juga menyiapkan berbagai peralatan dan fasilitas. Bahkan, ratusan lapangan olahraga dibangun di Surabaya agar anak-anak dapat mengembangkan bakat kreatifnya.

“Kami membangun kurang lebih 579 lapangan olahraga di Surabaya. Ini sesuai permintaan warga,” jelasnya.

Kendati demikian, Risma mengakui berbagai upaya yang dilakukannya masih belum sempurna. Namun, pihaknya memastikan akan bergerak untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan dan masa depan anak-anak Surabaya.

BACA JUGA: Guru dan Pelajar Australia Belajar Batik di Smamda

Program student exchange AIYEP ini merupakan program rutin yang dilaksanakan Kemenpora setiap tahunnya. Yakni dengan mengirim 18 pemuda Indonesia berusia 21-25 tahun ke Australia.

Mereka berpartisipasi dalam penempatan kerja, pertunjukkan budaya, mengikuti program homestay, serta kunjungan ke sekolah dan masyarakat setempat. Sementara itu, 18 pemuda Australia juga melakukan program serupa di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi Indonesia dan Australia mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya, perkembangan dan gaya hidup satu sama lain.