Minggu, 12 May 2019 03:13 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Bekasi – Sebanyak 250 kilogram narkotika jenis sabu-sabu, ribuan ekstasi dan pil happy five disita dalam penggerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah yang dijadikan gudang penyimpanan narkoba di Jalan Lapangan, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Minggu dini hari 12 Mei 2019.
Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan, pihaknya menangkap dua orang masing-masing ZUL dan FAR dalam penggerebekan gudang narkoba tersebut.
BACA JUGA: Warga Putat Jaya Simpan Sabu-sabu di Kemaluan
“Ada dua tersangka yang bertindak selaku kurir dan yang bersangkutan adalah penjaga gudang. Satu lagi merangkap kurir, sekaligus pengedar, orang yang mendistribusikan ke para pemesan yang memerlukan,” kata Arman di Bekasi.
Dia menjelaskan, ada dua gudang yang digerebek dalam satu rangkaian kasus. Pertama BNN menggerebek rumah di Tambun, Kabupaten Bekasi, di mana didapati 100 kantong sabu-sabu, kemudian hasil pengembangan digerebek lagi di Kranji dan ditemukan 80 kantong.
“Jumlah barang bukti yang disita sabu kurang lebih 200 kilogram, karena kita belum timbang secara pasti namun dari bungkus yang kita hitung kira-kira jumlahnya segitu, kemudian ekstasi 25 ribu butir dan happy five 4.000. Ini juga belum pasti karena masih hitung bungkus besarnya,” kata dia.
BACA JUGA: BNNP Jatim Amankan Empat Kilogram Sabu di Madiun
Menurutnya, narkoba tersebut didatangkan langsung dari Pulau Sumatera. "Narkoba ini dibawa dari Provinsi Riau,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengendus indikasi asal barang tersebut. Arman memerkirakan barang haram siap edar yang dikirim dari Provinsi Riau itu berasal dari Malaysia.
“Kemungkinan besar berasal dari Malaysia yang diseberangkan melalui jalur laut serta darat dengan menggunakan truk tronton dicampur dengan kelapa untuk menyamarkan narkoba sekaligus mengelabui petugas,” ujarnya.
Penggerebakan ini sudah dilakukan pengintaian sejak Sabtu 11 Mei 2019, sebelum akhirnya melakukan penggerebekan di Tambun pada Sabtu pukul 20.00 WIB. Setelah melakukan pengembangan, petugas BNN kemudian melakukan penggerebekan di Kranji pada Minggu pukul 01.00 WIB. (ant)