Logo

22 Dokter Peserta PPDS di RSU dr Soetomo Reaktif Covid-19

Reporter:,Editor:

Sabtu, 20 June 2020 12:20 UTC

22 Dokter Peserta PPDS di RSU dr Soetomo Reaktif Covid-19

REAKTIF COVID-19. Gugus Tugas Covid-19 Surabaya saat menggelar rapat koordinasi dengan manajemen RSU dr. Soetomo, Sabtu, 20 Juni 2020, terkait hasil reaktif Covid-19 menurut rapid test pada dokter peserta PPDS. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 22 dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSU dr. Soetomo, Surabaya, dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan saat mendapat informasi itu, pihaknya langsung mendatangi RSU dr. Soetomo untuk berkoordinasi dan memastikan hal tersebut.

“Kita dari Gugus Tugas selalu melakukan tracing (pelacakan). Tadi ke RS dr. Soetomo untuk melakukan tracing eksternal,” kata wanita yang akrab disapa Feny itu, Sabtu, 20 Juni 2020.

BACA JUGA: Lima Petugas Medis Meninggal Karena Covid-19 di Jatim

Dari keterangan pihak rumah sakit, mereka sudah melakukan tracing internal. Namun, untuk tracing eksternal, pihak rumah sakit meminta bantuan Pemkot Surabaya. Meski begitu, Feny menyatakan pihaknya masih menunggu data-data pendukung dari pihak manajemen rumah sakit untuk kebutuhan tracing eksternal.

“Kami akan melakukan tracing eksternal setelah mendapatkan data dari RS dr. Soetomo. Datanya masih menunggu. Setelah pertemuan tadi, besok (kami) akan bersurat kalau misalnya datanya belum ada,” ia menuturkan.

BACA JUGA: Sebanyak 93 Tenaga Kesehatan di Jatim Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini mengatakan jika tracing eksternal tidak segera dilakukan, kondisi ini dapat berbahaya bagi masyarakat. Sebab, mereka yang diduga terpapar Covid-19 ini sebelumnya tidak diketahui bertemu dengan siapa saja dan dari mana saja.

“Karena kalau tidak dapat data, tidak melakukan tracing, maka di masyarakat nanti yang berbahaya. Karena kalau kita tracing, harus diputus mata rantai Covid-19 dan harus ada tindak lanjut dari orang terdekat, kontak erat,” ia menandaskan.