Logo

Lima Petugas Medis Meninggal Karena Covid-19 di Jatim

Reporter:,Editor:

Kamis, 21 May 2020 04:40 UTC

Lima Petugas Medis Meninggal Karena Covid-19 di Jatim

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi

JATIMNET.COM, Surabaya - Jumlah tenaga kesehatan di Jawa Timur yang meninggal karena Covid-19 terus bertambah. Data per Rabu 20 Mei 2020, kasus kematian tenaga kesehatan akibat SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) itu menjadi lima orang. 

Terbaru dalam dua hari terakhir, kabar duka datang dari dua rumah sakit di kota pahlawan. Satu tenaga kesehatan yakni seorang perawat dari Rumah Sakit Royal Surabaya meninggal dunia. Seorang lagi dokter yang bertugas di Rumah Sakit National Hospital Surabaya. 

"Jumlahnya di Jatim tiga orang (data per Minggu 17 Mei 2020), berarti ditambah dua orang (meninggal dalam dua hari terakhir menjadi) lima orang," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, Rabu 20 Mei 2020, malam. 

BACA JUGA: Petugas Medis Kembali Menjadi Korban Covid-19

Joni berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang meninggal dunia karena SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tersebut. "Jangan ada lagi lah," terangnya. 

Sementara itu, Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo itu menyebutkan, data keseluruhan pasien terkonfirmasi terserang Covid-19 di Jawa Timur per Rabu 20 Mei 2020, bertambah 119 orang. Total seluruhnya pasien positif menjadi 2.491 orang. 

Dari jumlah itu, sebanyak 1.836 pasien masih dirawat, 403 pasien dinyatakan sembuh, dan 243 pasien meninggal dunia. "Hari ini bertambah 119 pasien positif Covid-19, sembuh tambah 16 orang, yang meninggal tambah 13 orang," kata Joni. 

Joni mengungkapkan, sebagian besar yang meninggal adalah pasien diatas 50 tahun. Sedangkan pasien yang sembuh, lebih banyak pasien yang masih muda.

BACA JUGA: Penderita Covid-19 di Probolinggo Bertambah, Nakes Kembali Masuk Daftar Pasien Positif

"Penyakit ini berbahaya untuk orang tua. Yang sembuh itu umur 42, 28, 40, 35. Yang meninggal umur 74, 61, 67, 58. Jadi untuk orang tua memang sangat berbahaya, karena imunitasnya turun," lanjutnya.

Untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP juga bertambah menjadi 5.274 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 2.388 pasien masih dalam pengawasan, 2.377 pasien sudah selesai diawasi, dan 509 pasien meninggal dunia. 

Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan atau ODP juga bertambah menjadi 23.151 orang. Rinciannya, sebanyak 3.994 orang masih dipantau, 19.065 orang sudah selesai dipantau, dan 92 orang meninggal dunia.