
Reporter
Zaini ZainSelasa, 11 Agustus 2020 - 08:00
Editor
Bruriy Susanto
OKNUM PSHT. Sebanyak 21 anggota PSHT diamankan Polres Situbondo. Dari jumlah tersebut enam orang jadi tersangka. Foto: Hozaini.
JATIMNET. COM, Situbondo - Polres Situbondo mengamankan 21 anggota PSHT yang diduga terlibat melakukan penyerangan rumah warga desa Kayuputih, Kecamatan Panji dan Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Senin dini hari 10 Agustus 2020, kemarin.
Enam dari 21 anggota PSHT tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Polres Situbondo masih memburu anggota PSHT lainnya yang disinyalir berasal dari luar kota.
"Kita amankan 21 orang semuanya anggota PSHT Situbondo. Enam orang dinaikan jadi tersangka dan langsung dilakukan penahanan. Yang lain masih sebagai saksi, " kata Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi, Selasa, 11 Agustus 2020
Menurut Sugandi, 21 anggota PSHT tersebut diamankan dari rumah mereka masing-masing. Sebagian dari mereka hanya ikut konvoi motor di siang hari, ada juga yang melakukan penyerangan rumah warga.
BACA JUGA: Puluhan Pendekar Pencak Silat di Situbondo Kembali Rusak Rumah dan Mobil Warga
Dijelaskan, dari enam orang tersangka sebagian adalah pengurus PSHT. Jumlah tersangka dimungkinkan bisa bertambah, karena penyidik masih memburu pelaku lain. Berdasarkan hasil penyidikan ada anggota PSHT berasal dari beberapa Kabupaten tetangga ikut melakukan penyerangan rumah warga.
"Kami sudah memeriksa 17 orang korban sebagai saksi,. Selanjutnya, para tersangka akan dijerat pasal 160 dan pasal 170 KUHP, " ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda yang disebut-sebut dari salah satu perguruan pencak silat PSHT bentrok dengan warga Desa Kayuputih, Kacamatan Panji dan Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran. Minggu sore 9 Agustus 2020.
Bentrokan bermula saat mereka melakukan konvoi motor dan salah satu dari mereka mengambil bendera merah putih yang terpasang di tepi jalan desa setempat dekat kios milik salah seorang warga.
Sekelompok pendekar itu malah tak terima karena warga meminta bendera tersebut dikembalikan. Akibat bentrokan ini lima orang warga terluka, termasuk pemilik kios bensin bernama Zainal Abidin mengalami luka cukup parah di bagian wajah dan kepala bagian belakang.
Tak hanya, sekelompok pendekar pencak silat melakukan serangan susulan dengan cara melempari rumah warga menggunakan batu. Akibatnya, belasan rumah dan kios rusak serta empat unit mobil yang sedang terparkir ikut rusak.