Logo

20 Ribu Pelajar SD-SMP Surabaya Disuntik Vaksin Covid-19

Reporter:,Editor:

Minggu, 11 July 2021 11:00 UTC

20 Ribu Pelajar SD-SMP Surabaya Disuntik Vaksin Covid-19

VAKSINASI PELAJAR. Pelajar SMP di Surabaya menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama di Gelora 10 November, Minggu, 11 Juli 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Vaksinasi massal khusus pelajar SD dan SMP usia 12 tahun ke atas digelar di Gelora 10 November (G10N), Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Minggu, 11 Juli 2021. Karena sudah dikoordinir dan diundang Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, vaksinasi massal khusus pelajar ini nyaris tanpa antre lama.

Padahal, ada sebanyak 20 ribuan pelajar yang menerima vaksin dosis pertama hari ini. Mereka datang dengan tertib sesuai dengan jadwal yang telah telah ditetapkan Dispendik. Tiba di Gelora 10 November, mereka langsung diperiksa dan tidak lama kemudian mereka langsung disuntik vaksin, sehingga tidak ada kerumunan sama sekali pada saat vaksinasi massal itu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di Gelora 10 November menyasar sekitar 20 ribu pelajar hingga pukul 16.00 WIB. Ia menyebut puluhan ribu pelajar itu tidak perlu antre, sebab telah dikoordinir masing-masing sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

BACA JUGA: Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun di Surabaya Dimulai Hari Ini

“Seperti yang kita lihat, tidak ada pelajar yang antre. Jadi masuk, isi formulir, menuju meja skrining (pemeriksaan), kemudian suntik. Buktinya, ini sampai kosong tidak terjadi penumpukan,” kata Eri.

Hal itu bisa terjadi karena para pelajar ini sudah dijadwal dan datang sesuai jadwal yang ditentukan. Ia mencontohkan setiap sekolah sudah diatur jadwal oleh Dispendik. Dengan begitu, tidak ada lagi peserta yang antre atau menunggu lama untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19.

“Sehingga pola seperti inilah yang akan kita jadikan contoh. Insya Allah setelah vaksin datang semua, maka alur seperti ini yang akan kita gunakan. Lokasinya tetap di G10N,” ia memaparkan.

Untuk saat ini pihaknya sedang mengajukan permintaan tambahan dosis vaksin sekitar 1 jutaan kepada Kementerian Kesehatan. Dari angka itu, rencananya akan didistribusikan kepada pelajar SD dan SMP, serta warga usia 18 tahun ke atas. Bagi dia, vaksin anak tersebut menjadi penting dilakukan agar mempercepat kekebalan kelompok atau herd imunity bagi anak-anak.

“Dan ada perasaan yakin dari mereka. Jadi kita upayakan selesaikan dulu untuk yang SD-SD lalu SMA. Nanti kita koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk SMA yang posisinya adalah warga Surabaya,” ia mengungkapkan.

BACA JUGA: Perusahaan di Luar Surabaya Diimbau Ikuti Vaksinasi Sesuai Wilayah

Tidak hanya itu, ia menghitung dalam sehari, Dinas Kesehatan dapat merampungkan sekitar 30-40 ribu sasaran per hari. Dari angka itu ia memprediksi vaksinasi pelajar seluruh sekolah se-Surabaya akan rampung sekitar satu minggu.

“Mudah-mudahan kita doa bersama agar jumlah vaksin yang datang lebih banyak. Supaya lebih cepat kita distribusikan. Kalau pelajar totalnya kurang lebih sekitar 350 ribu anak, itu dari SD-SMA,” ia menekankan.

Sedangkan untuk vaksinasi bagi masyarakat umum di Gelora 10 November, sementara dihentikan sembari menunggu ketersediaan vaksin. Wali Kota yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini memastikan setelah vaksin diterima akan didistribusikan dengan mekanisme undangan tiap kelurahan.

“Misalnya, kelurahan A, B, dan C kita beri undangan. Karena ini yang saya harapkan lebih rapi dan tidak terjadi penumpukan. Kalau nanti untuk perusahaan yang bekerja di Surabaya juga akan dikoordinir berapa jumlah pegawainya. Kita atur per undangan. Mohon doanya supaya segera dapat vaksin dengan jumlah yang banyak,” ia mencontohkan.

BACA JUGA: Permudah Pelacakan, RSLT Surabaya Hanya Terima Pasien Covid dari Puskesmas

Sementara itu, pelajar SD Negeri Ketabang Surabaya Deniz Fikri R mengungkapkan tidak perlu antre untuk mendapatkan vaksin. Bahkan dia menyebut setelah disuntik tidak  merasakan sakit sama sekali. Deniz mengajak sesama pelajar tidak perlu takut untuk divaksin.

“Ayo teman-teman jangan takut vaksin, tidak sakit kok dan tidak perlu antre,” kata Deniz.

Hal serupa dikatakan siswi SMP Negeri 1 Surabaya Anggun Widya D. Ia menceritakan pengalaman pertama kali divaksin Covid-19, mulai dari mengisi formulir sampai pemeriksaan dan penyuntikan.

“Setelah disuntik, kita diberi informasi mengenai vaksin selanjutnya. Tidak ada antrean juga, jadi ayo teman-teman segera vaksin supaya kita sehat dan tidak gampang tertular Covid-19,” kata Anggun.