Selasa, 06 August 2019 09:03 UTC
Jemaah calon haji yang hendak berangkat dari Surabaya. Foto:Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Peningkatan proses pembinaan kesehatan calon jemaah haji sejak di daerah menjadi harapan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Surabaya.
Hal tersebut disampaikan Kasi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah dr. Acub Zaenal kepada Jatimnet, usai memberangkatkan kloter terakhir dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya menuju tanah suci, Selasa 6 Agustus 2019.
"Harapan kami, proses pembinaan kesehatan di daerah agar lebih ditingkatkan, karena sebenarnya banyak di antara jemaah yang terkendala kesehatan sehingga tidak bisa berangkat sebenarnya masih memungkinkan dari sisi waktu untuk diperbaiki status kesehatannya sebelum masuk embarkasi," ungkapnya.
Dari laporan akhir yang diterima Jatimnet, sebanyak 37 orang yang menderita sakit dapat diberangkatkan ke tanah suci, dan 20 orang akhirnya ditunda keberangkatannya.
BACA JUGA: Sebanyak 70 Persen JCH yang Sudah Berangkat Berisiko Tinggi
"Cukup banyak yang menderita demensia berat (pikun berat), anemia, kencing manis dan hamil yang tidak sesuai regulasi laik terbang haji," tambahnya.
Sementara bagi calon jemaah haji yang hamil di bawah 14 bulan dan di atas 48 bulan juga termasuk dalam daftar yang ditunda keberangkatannya
"Sebanyak dua orang yang sudah masuk asrama ditunda keberangkatannya,"
Ia menambahkan, dari aspek kesehatan fisik, faktor yang harus diperhatikan bagi calon jemaah haji sesuai dengan Permenkes nomor 15 tahun 2016 yang telah mengatur soal istithaah (mampu) kesehatan jemaah haji dengan pemeriksaan yang terukur sehingga jemaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam.
BACA JUGA: JCH Asal Ngawi dan Malang Meninggal Dunia
"Mohon kawan - kawan daerah lebih meningkatkan dalam implementasi permenkes Istithaah," tutur dr. Acub Zaenal.
Mengenai kondisi kesehatan calon jemaah haji asal Embarkasi Surabaya, pihaknya terus melakukan koordinasi terutama menjelang puncak rangkaian prosesi ibadah haji 9 - 14 Agustus 2019 mendatang.
"Koordinasi terus kami lakukan baik dengan petugas kloter maupun PPIH Arab Saudi via telpon dan grup whatsapp, selama ini lancar," tutupnya.