Senin, 27 June 2022 00:20 UTC
Petugas Hewan saat mengobati sapi yang terkena PMK. Foto: Gayuh/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar cepat menghancurkan ekonomi peternak. Wabah ini membuat mereka rugi hingga puluhan juta.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Agus Dono Wibawanto menilai, perlu ada bantuan pendanaan untuk menyelamatkan usaha para peternak. Mekanismenya bisa melalui bantuan dana bergulir atau pinjaman dengan suku bunga rendah.
"Harapan kami karena kondisi masyarakat yang sangat rentan seperti ini, pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi menurunkanlah suku bunganya," ujar Agus Dono, Minggu 26 Juni 2022.
Perbankan disebut menjadi sektor yang paling memungkinkan untuk membantu memulihkan kondisi perekonomian peternak. Bantuan permodalan sangat dibutuhkan usai banyaknya ternak yang mati.
Baca Juga: Vaksinasi PMK Tahap 1 Dimulai, Target 600 Ekor Sapi
Agus Dono meminta perbankan termasuk milik daerah, seperti Bank Jatim dan Bank UMKM bisa ambil bagian dalam program bantuan pinjaman permodalan dengan bunga rendah. Karena dana pemerintah tidak akan mampu membantu permodalan peternak.
"Kami mohonkan yang lebih murah lah (suku bunga) jangan seperti saat ini, kalau toh nanti kondisi masyarakat sudah stabil, monggo disesuaikan lagi bunganya. Tapi hari ini kebutuhannya seperti itu," katanya.
Selain itu, politisi Partai Demokrat itu juga mendorong pemerintah provinsi bisa segera mengeksekusi anggaran untuk vaksin PMK. "Kendala yang utama yang harus kita sampaikan kepada pemerintah pusat, bahwa pemerintah provinsi memiliki anggaran, tetapi persoalannya adalah mekanisme anggaran tidak mudah," katanya.
Baca Juga: PMK Mewabah, Pemprov Jatim Siapkan Skema Bansos Bagi Peternak
Mekanisme penganggaran untuk bisa mengalokasikan dana penanganan PMK harus melewati mekanisme panjang. Sementara, vaksin sudah sangat ditunggu para peternak.
Agus Dono berharap pemerintah pusat melalui kementerian merevisi formula pengambilan anggaran itu seperti persoalan Covid-19. Dia menyebut, penting untuk segera menganggarkan vaksin dalam jumlah banyak mengingat virus PMK menyebar dengan sangat cepat. Peternak sudah sangat menanti kedatangan vaksin.
"Kalau toh memang nanti vaksin sudah datang prioritas pertama adalah ternak ternak ternak yang penghasil susu kenapa karena penghidupan masyarakat di sektor itu. Penghidupan harian," ungkapnya.
Agus Dono khawatir, penanganan wabah PMK yang lamban bisa berdampak pada angka kemiskinan di Jawa Timur
