Logo

2.471 RA dan Madrasah Aplikasikan Kurikulum Merdeka

Reporter:

Minggu, 17 July 2022 00:20 UTC

2.471 RA dan Madrasah Aplikasikan Kurikulum Merdeka

Logo Kementerian Agama . Foto: Wikipedia

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Agama menunjuk 2.471 Raudhatul Athfal (RA) dan madrasah untuk mengaplikasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. Penetapan itu berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3811 Tahun 2022.

Dalam SK itu menyatakan pelaksana Kurikulum Merdeka jenjang RA sebanyak 232 lembaga. Kemudian, 1.010 Madrasah Ibtidaiyah, 740 Madrasah Tsanawiyah, dan 498 Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.

BACA JUGA : Jutaan Talenta Digital Indonesia Siap Ditelurkan PENS dan LearningX

“Madrasah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap mulai tahun pelajaran 2022/2023 yakni RA, MI Kelas 1 dan 4, MTs Kelas 7, dan MA kelas 10,” kata Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Moh Isom Yusqi dalam surat edaran tertanggal 13 Juli 2022 seperti dikutip dari situs infomadrasah, Minggu, 17 Juli 2022.

Bagi madrasah yang sudah mendaftar pada aplikasi Pangkalah Data Ujian Madrasah (PDUM), tetapi belum ditetapkan sebagai Kurikulum Merdeka dapat melakukan persiapa secara mandiri. Ini juga termasuk madrasah yang belum mendaftar.

Sebelumnya, Kemenag juga menyusun silabus untuk pembelajaran Kurikulum Merdeka. Penyusunan silabus ini dibahas bersama dalam kegiatan Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik pada akhir Juni 2020.

BACA JUGA : Kemenag Mulai Siapkan Silabus Kurikulum Merdeka Bagi Madrasah

Penyusunan silabus ini diikuti oleh Kepala Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum dan guru-guru madrasah. Menurut Isom, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal kehidupan. Pertama, pengetahuan tentang digitalisasi.

Kedua, pengetahuan tentang globalisasi. Ketiga, perubahan iklim dan keempat, perubahan pekerjaan. “Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, keterampilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang,” kata Isom dikutip dari laman resmi Kemenag.