Selasa, 21 June 2022 05:00 UTC
Ilustrasi Kurikulum Merdeka
JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Agama (Kemenag) tengah mempersiapkan pembelajaran kurikulum merdeka. Penyusunan silabus untuk kegiatan itu telah dibahas bersama oleh para Kepala Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum dan guru-guru madrasah.
Kegiatan bertajuk ‘ Penyusunan Silabus Pembelaaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Ketrampilan, dan Madrasah Akademik’ itu berlangsung di Solo, Jawa Tengah, selama tiga hari, yakni 17 – 20 Juni 2022.
BACA JUGA : Pergunu Gresik Siap Songsong Pengembangan Kurikulum Merdeka.
Direktur Kurikulum, Sarana,Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan bahwa ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi dunia pendidikan saat ini. Hal ini seiring semakin canggih dan dinamisnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
“Dunia pendidikan terdampak disrupsi, layanan pendidikan yang konvensional lambat laun akan tertinggal. Dunia pendidikan dituntut mampu mengimbangi arus modernisasi dengan berbagai turunannya,” kata dia seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa, 21 Juni 2022.
BACA JUGA : Hardiknas 2022, ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar’
Untuk itu perlu mengimplementasikan kurikulum merdeka pada madrasah. Ini dengan penyusunan silabus pembelajaran yang inovatif dan futuristik.”Sekarang, mau tidak mau kita dihadapkan dengan disrupsi. Siswa dan siswa kita harus dibekali untuk menghadapi kondisi tersebut. Kita tidak bisa kembali ke zaman sebelumnya,” Isom menjelaskan.
Menurut dia, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal. Pertama, pengetahuan tentang digitalisasi. Kedua, pengetahuan tentang globalisasi. Ketiga, perubahan iklim dan keempat perubahan pekerjaan.
“Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, keterampilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang,” ujar professor bidang kajian Islam ini.
