Jumat, 02 August 2019 07:47 UTC
WAYANG. Mahasisa Baru Ubaya membuat Wayang Kertas Punakawan di Sport Center Ubaya Tenggilis Surabaya. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 2.400 mahasiswa baru (maba) membuat wayang kertas punakawan saat masa orientasi bersama (MOB) 2019 di Sport Center Ubaya Tenggilis.
Jumlah wayang tersebut memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan kategori Pemrakarsa dan Penyelenggara Merangkai Wayang terbanyak oleh mahasiswa.
Ketua MOB Ubaya 2019 Taufik Akbar Rizqi Yunanto menyampaikan, pemilihan Wayang Punakawan bertujuan menyelaraskan keragaman budaya Indonesia.
"Sehingga mahasiswa mengenal keberagaman Indonesia. Apalagi banyak teman baru dari berbagai latar belakang budaya dan agama yang berbeda," kata Taufik saat diwawancarai di Kampus Ubaya Tenggilis, Jumat 3 Agustus 2019.
BACA JUGA: Pakistan Tertarik Wayang Golek Setelah Melihat Papermoon Puppet
Menurutnya, wayang menjadi simbol dan ikon keberagaman asli dari Indonesia. Sedangkan Wayang Punakawan yang menjadi ciri khas di Pulau Jawa akan lebih dikenal oleh generasi muda, khususnya maba.
Taufik berharap semua maba dapat saling mengenal, menghargai, dan memahami satu sama lain. Bahkan mereka dituntut untuk saling membantu di kala susah.
PUNAKAWAN. Proses mewarna dan memotong gambar wayang kemudian direkatkan pada potongan bambu
Di samping itu, Rektor Ubaya Benny Lianto mendorong maba sebagai generasi muda atau milenial harus cinta budaya dan harus memahami ragam budaya Indonesia.
"Sehingga generasi muda peduli dan ikut memikirkan perkembangan budaya Indonesia," kata Benny.
Ia juga berharap agar generasi muda merasa bangga dengan adanya wayang yang merupakan warisan Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Setujui Usulan 9 November Sebagai Hari Wayang Nasional
Tentunya generasi muda harus mampu melestarikan dan juga mengembangkan budayanya sendiri.
Dalam acara tersebut, sebanyak 2.400 mahasiswa baru membuat wayang kertas dalam waktu sedikitnya tiga jam.
Sejak pukul 08.10 WIB maba mewarnai dan merangkai bambu pada wayang yang sudah berpola.
Direktur Museum Gubug Wayang Cyntia Handi, di tempat yang sama, memberikan penjelasan singkat terkait pembuatan wayang kertas.
BACA JUGA: Dalang Ini Bikin Pertunjukan Wayang Kulit dengan Bahasa Polandia
Salah satu Maba Jurusan Hukum Anastasia Maria mengaku baru pertama kali membuat wayang kertas. Ini adalah pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga.
"Biasanya hanya melihat media massa mau pun online. Dan ini membuat sendiri. Kegiatan ini sangat menyenangkan menurut saya," kata dia.