Logo

18 Daerah di Jatim Masuk Zona Kuning

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 September 2021 11:40 UTC

18 Daerah di Jatim Masuk Zona Kuning

Jawa Timur resmi kembali keluar dari zona merah. Data Satgas Covid-19 Nasional per 31 Agustus 2021 menyebut zona kuning terus meluas. Foto: Croping Instagram pemprovjatim.

JATIMNET.COM, Surabaya - Jawa Timur resmi kembali keluar dari zona merah. Data Satgas Covid-19 Nasional per 31 Agustus 2021 menyebut zona kuning terus meluas. 

Sebanyak 18 Kabupaten/Kota berada di zona kuning. Di antaranya, Sidoarjo, Sumenep, Mojokerto, Lamongan, Pamekasan, Pasuruan, Kota Surabaya, Banyuwangi, Probolinggo, Sampang, Ngawi, Situbondo, Bojonegoro, Bangkalan, Tuban, Jombang, Kota Pasuruan dan Bondowoso. 

Sementara sisanya 20 Kabupaten/Kota sisanya berada di zona oranye. Yakni Ponorogo, Kota Madiun, Madiun, Blitar, Tulungagung, Kota Malang, Nganjuk, Lumajang, Jember, Kota Mojokerto, Trenggalek, Malang, Magetan, Gresik, Kota Kediri, Pacitan, Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kota Probolinggo. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah bersama berkerja keras berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Surabaya Masuk di Zona Kuning, Target ke Zona Hijau

"Alhamdulillah Jatim hari ini dinyatakan satgas Covid-19 nasional bebas zona merah," ujar Khofifah tertulis, Rabu 1 September 2021. 

Menurutnya, peta risiko Covid-19 ini sangat penting sebagai acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan. "Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan zonasi peta resiko sebuah daerah, selain posisi levelnya," kata dia. 

Pemprov, kata dia, akan terus bersinergi dan berupaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Konsentrasinya saat ini yakni percepatan vaksinasi di Jatim. Selain penerapan protokol kesehatan. 

"Maka ketika semua pihak bersama-sama memaksimalkan di kedua sisi ini yaitu disiplin protkes dan vaksinasi. InsyaAllah secepatnya akan bisa makin terkendali penyebaran Covid-19," tegasnya.

Pun demikian, mantan Mensos itu mengingatkan agar masyarakat untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri.