Logo

Zona Kuning, Wali Kota Probolinggo Kritisi Wacana Pembelajaran Tatap Muka

Reporter:,Editor:

Rabu, 25 November 2020 10:20 UTC

Zona Kuning, Wali Kota Probolinggo Kritisi Wacana Pembelajaran Tatap Muka

KRITISI. Wali Kota Hadi Saat Menyampaikan Sikap Pemkot Probolinggo, Terkait Wacana Pembelajaran Tatap Muka Kepada Awak Media. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo merespon kritis, terkait rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang bakal dimulai per Januari 2021 mendatang.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, pihaknya masih belum menentukan apakah rencana tersebut bisa dijalankan nantinya. Mengingat jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 masih belum menunjukkan penurunan.

“Kami masih mempertimbangkan dan pikir-pikir , soal wacana sekolah tatap muka awal tahun depan itu, karena fokus kami masih kepada kesehatan masyarakat,” kata Hadi, Rabu 25 November 2020.

Wali Kota Hadi menyampaikan, kendati nantinya wilayah Kota Probolinggo berubah menjadi zona kuning, dimungkinkan sekolah tatap muka tetap tidak bisa dilakukan. Itu karena, potensi penularan virus corona menurutya masih sangat tinggi. “Jika seorang murid tertular, pasti nantinya akan menulari seluruh isi rumah. Dan itu yang semestinya dihindari,” katanya.

BACA JUGA: Terpapar Covid-19, Wawali Kota Probolinggo Dirawat di Rumah Sakit Surabaya

Oleh karenanya, terang Hadi, Pemkot Probolinggo terus mengimbau masyarakat agar tetap patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Yakni tetap memakai masker saat beraktifitas, menjaga jarak (Physical Distancing) dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

“Terlepas saat ini sudah memasuki adaptasi hidup normal baru, serta penularan Covid-19 terus ditekan seminim mungkin. Saya tegaskan, Pemkot Probolinggo tidak mau ambil resiko tinggi, dengan meloloskan kebijakan sekolah tatap muka awal tahun depan,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, penerapan sekolah tatap muka saat ini sudah diinginkan banyak pihak, utamanya para anak usia sekolah. Itu karena, pembelajaran di sekolah bersama dengan rekan sebaya, jauh lebih menyenangkan ketimbang belajar di rumah.

BACA JUGA: Sebar Hoaks Kondisi Jenazah Pasien Covid-19, Tujuh Orang Diperiksa Polisi

Hanya saja dari segi keamanan dan potensi penularan Covid-19, pembelajaran di rumah dirasa lebih baik. Rencana pembelajaran tatap muka sendiri, bahkan masih menuai pro kontra.

Banyak pihak seperti praktisi epidemiologi dan pakar kesehatan, yang menyuarakan tak sepakat pada pembukaan sekolah tatap muka tersebut.

Sekadar informasi, di Kota Probolinggo jumlah warga terkonfirmasi Covid-19 hingga 24 November 2020, sudah menyentuh angka 740 orang. Dengan rincian menjalani perawatan 56 orang, 632 orang sembuh dan meninggal dunia 52 orang.