Jumat, 28 June 2019 15:45 UTC
KECEWA. Capture postingan Jirote di sejumlah grup Facebook. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Seorang wisatawan mancanegara asal Thailand merasa diperas soal tarif angkutan saat akan menuju ke kawasasan wisata Bromo, di sekitar Terminal Bayuangga, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Jirote, nama wisman tersebut. Ia meluapkan kekecewaanya di jejaring media sosial Facebook dengan mengunggah postingan dan disebar ke sejumlah grup seperti Backpacker Indonesia dan Probolinggo.
Ia menulis kalimat dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai berikut, “Ada mafia di sini yang tak bersahabat dengan wisatawan. Saya tidak akan kembali lagi. Sepertinya tidak ada hubungannya dengan wisatawan seperti ini”
BACA JUGA: Fenomena Frozen Bromo Jadi Daya Tarik Wisatawan Lokal
Tak hanya disampaikan menggunakan bahasa Indonesia, Jiroet juga menyampaikannya dalam Bahasa Inggris.
“I can't take Gojex here I must use them service they ask me 550000 IDR per car from Probolinggo to Bromo too expensive gojek ask me only 300000 IDR percar when I walk far away from them but them take motorcyle to block and will attack me¡¡¡¡¡¡¡.”
Dijelaskan Jiroet, jika ia tidak bisa memesan Gojek (jasa transportasi online) di sekitar terminal. Ia harus menggunakan jasa angkutan setempat, di mana tarif yang dikenakan kepadanya sekitar Rp 550 ribu. Harga tersebut menurut Jiroet sangat mahal, dibanding menggunakan jasa transportasi online sekitar Rp 300 ribu.
BACA JUGA: Fenomena Frozen Selimuti Kawasan Bromo
Bahkan parahnya, menurut Jiroet saat ia memilih menjauh dari pangkalan angkutan setempat dan mencoba menaiki kendaraan pesanannya, ia malah dihadang dan seakan hendak diserang.
Postingan Jiroet pun mendapat beragam komentar dari sejumlah warganet di Facebook.
Seperti dikatakan akun @Yuni Dian Ratna “memalukan,, merusak citra Indonesia ae terutama Probolinggo” senada dituliskan akun lainnya @Eko Arrahman yang menyebut “Sebenarnya para pelaku wisata di Probolinggo sudah melaporkan ke pihak Dinas Pariwisata Kota Probolinggo, karena termasuk wilayah terminal itu wilayah kota. Namun sampai kini belum ditangani”
BACA JUGA: Tarif Masuk Bromo Naik, Kunjungan Wisatawan Naik 100 Persen
Sementara itu, Kadishub Kota Probolinggo Sumadi yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, kejadian yang dialami wisatawan asing di sekitar Terminal Bayuangga bukan yang pertama kalinya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu juga pernah terjadi. Bahkan apa yang dialami wisatawan asing waktu itu sampai ditangani pihak kedutaan.
“Ini sama kasusnya, cuma pelakunya saja yang berbeda,” ujar Sumadi, saat dihubungi, Jum’at 28 Juni 2019.
BACA JUGA: Tidak Beli Tiket, Bule Australia Terobos Zona Aman Bromo
Namun, Sumadi menyebut tak bisa bertindak karena hal itu bukan menjadi ranahnya. Sumadi menyebut persoalan itu merupakan kewenangan Dinas Pariwisata atau kepala terminal.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Probolinggo sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Beberapa kali ditelepon tidak direspons. Pun demikian ketika dikirimi pesan singkat belum ada jawaban.
