Logo

Wilayah 10 Kecamatan di Ngawi Dilanda Krisis Air Bersih

Reporter:,Editor:

Jumat, 01 October 2021 07:00 UTC

Wilayah 10 Kecamatan di Ngawi Dilanda Krisis Air Bersih

DROPING AIR. Sejumlah warga di Kabupaten Ngawi sedang mengambil air bersih yang didistribusikan petugas BPBD Jawa Timur, Kamis, 30 September 2021. FOTO. BPBD Jawa Timur

JATIMNET.COM, NGAWI - Sebanyak 44 desa di Kabupaten Ngawi mengalami krisis air bersih saat musim kemarau kali ini. Lokasinya tersebar di wilayah 10 kecamatan, seperti Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Bringin, Kasreman, Padas, dan Karangjati.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak, pihak BPBD terus melakukan pengiriman. Droping itu mulai dijalankan pada awal September lalu. Adapun alokasi yang didapat setiap desa rata-rata berkisar antara 15 hingga 20 tangki air.

Pengiriman berlangsung setelah ada permintaan dari pemerintah desa yang diajukan kepada BPBD. Kemudian, dilakukan inventarisasi agar warga dengan jumlah sekitar 15 ribu orang mampu memenuhi kebutuhan air bersih. Terutama untuk memasak.

"Kalau untuk mandi masih dapat mengambil dari sungai yang kondisinya juga mulai mengering," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ngawi, Teguh Puryadi, Jumat 1 Oktober 2021.

Baca Juga: Dampak Kekeringan, Dua Desa di Probolinggo Disuplai Air Bersih

Krisis air bersih yang terjadi di Ngawi ini sebagai dampak mengeringnya sumur di permukiman yang bersifat tadah hujan. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga Desember meski beberapa kali telah turun hujan. "Kadang - kadang ada hujan kiriman," ucap dia.

Di sisi lain, pihak BPBD juga dituntut terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Maka, pelaksanaan drooing diatur sedemikan rupa agar tidak bersamaan dengan jadwal penyuntikan vaksin. 

Di tengah kondisi yang sedemikian rupa, penanganan krisis air bersih yang hampir setiap tahun terjadi terus diupayakan solusinya. Gerakan reboisasasi, penanaman pohon dan penghijauan dilakukan di sekitar sumber air.

Upaya untuk 'menghidupkan' sumber mata air itu melibatkan seluruh elemen. Terutama bagi warga di sekitar lokasi sumber air yang mengering.