Logo

Warga Temukan Batu Pipi Tangga di Area Situs Kumitir, Diduga Bagian dari Bangunan Cagar Budaya  

Reporter:,Editor:

Jumat, 17 April 2020 11:00 UTC

Warga Temukan Batu Pipi Tangga di Area Situs Kumitir, Diduga Bagian dari Bangunan Cagar Budaya
 

PIPI TANGGA. Benda purbakala berupa batu pipi tangga atau batu hiasan penanda dua sisi pangkal tangga ditemukan di dekat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kec. Jatirejo, Kab. Mojokerto, Jumat, 17 April 2020. Foto: Kaina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Warga kembali menemukan benda purbakala di area situs Kumitir, Dusun Bendo, Desa Kumitir Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Kali ini benda berupa batu andesit yang berfungsi sebagai pipi tangga atau hiasan batas dua sisi dari pangkal tangga.

Sebelumnya, pada Oktober 2019, di dusun setempat juga ditemukan struktur batu bata yang sudah digali sepanjang 100 meter dengan tinggi 120 centimeter dan tebal 140 centimeter. Struktur batu bata seperti pagar atau tembok itu diduga talud untuk menahan tanah.

Batu berupa pipi tangga tersebut memiliki panjang 130 centimeter, lebar 100 centimeter, dan tinggi 100 centimeter. Model batu pipi tangga tersebut berbentuk gelung atau gelungan di ujungnya. Batu ini ditemukan di dekat makam Dusun Bendo.

BACA JUGA: BPCB Jatim Ekskavasi Total Situs Tribhuwana Tunggadewi di Mojokerto

Saat ditemukan, posisi batu pipi tangga itu terbalik. Batu ini ditemukan salah seorang pekerja penggali tanah uruk pada Sabtu, 11 April 2020. Sudar, 35 tahun, salah satu penggali tanah uruk, mengatakan batu tersebut pertama kali ditemukan rekannya, Fendi.

"Waktu itu dia gali pasir di bawah pohon besar itu tapi enggak bisa. Tapi digali terus pada bagian bawahnya. Akhirnya menemukan batu itu dalam keadaan kebalik," ucapnya, Jumat, 17 April 2020.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Andi Muhammad Said memperkirakan batu pipi tangga itu merupakan bagian dari tangga untuk menuju suatu ruangan besar.

"Ini kelihatannya seperti pipi tangga menuju ke ruang yang besar, ruang yang nanti ada beberapa bangunan di dalamnya," kata arkeolog yang biasa dipanggil Said ini.

BACA JUGA: Kolam Peninggalan Majapahit di Mojokerto Mengering

Menurutnya, pipi tangga ini bukan bagian dari tangga untuk masuk gedung serbaguna maupun candi, melainkan sebuah lokasi yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan-bangunan.

"Ini bukan untuk gedung serbaguna atau sebuah candi maupun bangunan. Tapi sebuah lokasi atau ruang yang besar di dalamnya ada kemungkinan beberapa bangunan," ujarnya.

Said mengatakan sebagaimana lazimnya, pipi tangga tersebut berpasangan karena sebagai penanda bagian sisi kanan dan kiri pangal tangga. “Seharusnya berpasangan kalau pintu, tapi ini kita temukan baru satu, harusnya ada dua,” ucapnya. 

Said mengatakan BPCB akan melakukan kajian dan melakukan ekskavasi atau penggalian Juni mendatang. Ekskavasi lanjutan di area situs Kumitir sebenarnya direncanakan April ini namun diundur karena kendala wabah Covid-19.

"Ini yang mau kita kaji sebenarnya bulan April. Tapi kita tunda mungkin Juni nanti dan kita coba ekskavasi. Karena kita lihat di makam belakang banyak batu candi, kemungkinan itu bagian-bagiannya, walau kita tahu masa lalu sudah banyak sekali batu-batu yang diambil," katanya.

BACA JUGA: Puing Candi Era Majapahit Ditemukan Lagi di Situs Gedog Blitar

Ia juga menambahkan, temuan-temuan yang ditemukan di area situs Kumitir merupakan bagian dari pusat kota Trowulan atau Majapahit yang tak jauh dari area situs Kumitir. "Kita duga ini adalah pusat kota, mungkin istana, tapi ini kemungkinan, belum ada kepastian," ucapnya.

Namun arkeolog BPCB Jawa Timur lainnya, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan berdasarkan kajian literatur sejumlah kitab kuno, Kumitir diduga tempat pendarmaan dua raja Singhasari yang masih satu keturunan dengan pendiri Majapahit, Raden Wijaya.

“Dugaan saya area ini dulu tempat pendarmaan raja Singhasari dan masih dilestarikan sampai zaman Majapahit,” katanya.

Pendarmaan adalah penghormatan pada Tuhan atau seseorang yang dihormati yang ditandai dengan bangunan suci misalnya candi. Candi pendarmaan raja biasanya digunakan sebagai makam atau tempat penyimpanan abu jasad raja.