Logo

Warga Madiun Rebutan Koin Senilai Rp 10 Juta

Reporter:,Editor:

Selasa, 20 November 2018 13:10 UTC

Warga Madiun Rebutan Koin Senilai Rp 10 Juta

Ratusan warga berebut hang koin dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang digelar warga Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa, 20 November 2018.FOTO: ND Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Warga Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur memiliki tradisi tersendiri untuk memperingati hari lahir atau maulid Nabi Muhamad SAW. Mereka berebut uang koin yang disebar keluarga almarhum Darmo Atmojo, sesepuh desa setempat, Selasa, 20 November 2018.

Sebar uang dengan jumlah sekitar Rp 10 juta berlangsung di halaman rumah almarhum Darmo Atmojo. Kegiatan itu dilakukan setelah para tokoh agama dan tokoh masyarakat melantunkan Salawat Nabi dengan diiringi musik rebana dan kendang atau biasa disebut seni gembrungan.

“Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak abad ke 18,’’ kata Sudarmoko, 58 tahun, tokoh masyarakat Desa Kedondong.

BACA JUGA: Ribuan Warga Kota Madiun Berebut Gunungan

Awalnya, ia menjelaskan, tradisi sebar uang dibawa oleh almarhum Alim Muntohar (kakek Darmo Atmojo), salah seorang guru ilmu kanuragan Raja Surakarta, Pakubuwono II. Kala itu, Alim Muntohar diutus pulang ke wilayah Madiun untuk membuka Kebonsari bagian selatan, yaitu Desa Bacem hingga Tambak Mas. Dalam misinya, Alim mengenalkan sebar uang seperti halnya perayaan sekaten di Surakarta.

Sebar uang, Sudarmoko menuturkan merupakan puncak dari peringatan maulid Nabi Muhammad. Semalam sebelumnya, sejumlah warga menggelar doa bersama untuk para leluhur dan kenduri. “Tradisi ini selalu kami lakukan. Kalau tidak, dipercaya menyebabkan wabah penyakit seperti sebelas tahun lalu,’’ kata Sudarmoko. Kala itu, sejumlah warga menderita sakit perut secara bergantian.

Seiring berjalannya waktu, uang koin yang disebar tidak hanya dari keturunan Alim Muntohar. Sejumlah warga juga menyumbangkan uang dalam tradisi itu. “Kegiatan ini menjadi tradisi desa bukan lagi dilakukan oleh keluarga saja,’’ ujar Sudarmoko yang mengaku masih keturunan Alim Muntohar.

BACA JUGA: Aneka Tradisi Unik Merayakan Maulid Nabi Di Jatim

Karena itu, setiap tahun ratusan warga datang untuk ikut berebut uang koin. Tidak hanya anak-anak, orang tua juga banyak yang hadir. Selain dari wilayah Kecamatan Kebonsari, mereka yang datang juga berasal dari Magetan dan Kota Madiun.

“Saya penasaran maka saya melihat ke sini,’’ kata Nurinda, 57 tahun, warga Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Tidak hanya melihat, perempuan itu juga ikut berebut uang koin yang disebar. Beberapa kali dia terjatuh ketika berada di kerumunan warga. “Tapi senang juga. Bukan nilai uangnya tapi kebersamaannya,’’ ujar pria itu sembari tersenyum dan menunjukkan uang koin senilai Rp 3.000 yang berhasil didapat.