Kamis, 03 October 2019 04:30 UTC
Ilusttasi anak stunting oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong seluruh kepala desa di Jatim memaksimalkan dana desa untuk pencegahan stunting.
"Komitmen di level desa ini sangat penting karena disitulah basis terbesar masyarakat," ujar Emil dalam keterangan resminya, Kamis 3 September 2019.
Sektor yang bisa digarap untuk pencegahan stunting dengan pemberian vitamin, seperti pemberian makanan tambahan, tablet tambah darah, serta pemeriksaan ibu hamil. Selain itu, bisa juga melalui pembangun sanitasi yang bersih dan sehat. "Kemudian peningkatan mutu PAUD dan lain sebagainya," kata Emil.
BACA JUGA: Khofifah: Dana Desa Bisa Digunakan Tekan Kemiskinan dan Stunting
Saat ini secara keseluruhan angka stunting di Jawa Timur terbilang masih cukup besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, stunting balita umur 0 sampai 59 bulan di Jatim mencapai 32,81 persen. Angka ini lebih tinggi dari prevalensi stunting nasional yakni sebesar 30,8 persen.
Menurut Emil, pekerjaan rumah ini berkejaran dengan waktu untuk segera diselesaikan. Terlebih stunting adalah kondisi yang terbilang sulit diperbaiki jika anak sudah melewati usia dua tahun. Sehingga butuh komitmen seluruh pihak untuk serius dalam menangani persoalan ini.
"Saya yakin komitmen pemerintah daerah terkait penggunaan APBD dan Dana Desa yang difokuskan untuk pencegahan stunting akan mampu secara signifikan menurunkan angka stunting," tandasnya.
BACA JUGA: Stunting di Pusat Produksi Susu Pujon Masih Tinggi
Sementara itu, Deputi Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Bambang Widianto mengatakan, persoalan stunting harus dikeroyok bersama-sama. Menurutnya, program percepatan pencegahan stunting dapat diwujudkan apabila pemerintah pusat dan daerah fokus menangani masalah ini secara bersama-sama.
"Kami optimis ini bisa dilakukan melalui percepatan pencegahan stunting dengan yang terkoordinir dan konvergen, yaitu sinergi lintas sektor dengan bersama-sama menyasar kelompok prioritas yang tinggal di desa dan perkotaan," kata Bambang.
