Jumat, 18 October 2019 10:46 UTC
Anak babi. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Virus Flu Afrika yang menjangkit pada babi telah menyebar di dua provinsi di Filipina, negara dengan tingkat konsumsi babi terbesar ke 10 di dunia. Meski tidak menginfeksi manusia, virus ini disebut sangat mematikan dan menular dari muntahan serta daging babi mentah.
Kasus infeksi ditemukan di sejumlah area di Cavite, daerah selatan Ibu Kota Manila, dan di Nueva Ecija, di Pulau Luzon.
Gubernur Cavite, Jonvic Remulla, mengonfirmasi jika kasus itu ditemukan di dua desa di provinsinya, serta mengatakan jika telah melakukan karantina untuk membendung penularan.
BACA JUGA: Ilmuwan Inggris Sebut Transplantasi Jantung dari Babi ke Manusia Bisa Segera Dilakukan
Sekretaris Agrikultur William Dar juga mengonfirmasi infeksi di Nueva Ecija, dan mengatakan jika infeksi telah dibendung.
Penyakit yang tak bisa disembuhkan dan bisa menular lewat muntahan dan pada daging babi mentah, telah menyebabkan malapetaka pada industri babi di Cina dan Asia Tenggara.
Filipina, negara importir daging babi terbesar ke tujuh di dunia, telah memperketat aturan karantina untuk melindungi industri babi senilai USD 5 miliar.
BACA JUGA: Pemkab Lumajang Tutup Ternak Babi Terbesar
Sebelumnya Filipina telah mengumumkan wabah pada 9 September dan melaporkan sejumlah kasus setelah itu.
Infeksi yang menular di bagian utara Pulau Luzon, telah menyebabkan pemusnahan lebih dari 30 ribu babi di wilayah terdampak virus.
Untuk melindungi industri babi, sejumlah provinsi di bagian tengah dan selatan Filipina telah menerapkan larangan mendatangkan babi atau produk berbahan dasar daging babi dari Manila dan provinsi lain yang terdampak.
Sumber: Reuters.com.