Selasa, 25 February 2020 03:00 UTC
Upacara memperingati Kemerdekaan RI di Pulau Tabuhan. Foto : Ahmad Suudi /Dok
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Sebuah video viral di Facebook tentang sekelompok pemuda yang berkemah di Pulau Tabuhan, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Video itu memperlihatkan ledakan bom ikan di laut sekitar pulau disertai keterangan kagetnya mereka mendengar suara dentumannya.
Video yang diunggah akun Rumah Literasi Indonesia (RLI) itu telah dibagikan lebih dari 500 kali. Ratusan komentar yang masuk juga banyak memprotes perilaku yang dilarang pasal 8 Undang-Undang 31 Tahun 2004, itu.
Kepada Jatimnet Founder RLI Tunggul Harwanto mengatakan pihaknya tengah menggelar kegiatan capacity building 23 orang relawan dan pegiat literasi jaringan. Baru selesai mendirikan tenda, terdengar suara ledakan di air hingga tiga kali di titik-titik yang saling berdekatan.
"Relawan kami langsung spontan ambil HP dan merekam. Ini wilayah konservasi dan seharusnya tidak dibom," kata Tunggul, Senin 24 Februari 2020.
BACA JUGA: Viral, Tertibkan Pedagang Pasar Dadakan, Satpol PP Surabaya Gunakan 2 Bahasa
Dia mengatakan peserta perkemahan sebelumnya juga telah mendapatkan materi konservasi laut. Isinya berupa masyarakat nelayan Desa Bangsring yang menjaga wilayah laut mereka dan hingga menjadi destinasi ekowisata.
Mereka sempat meneriaki nelayan yang berusaha menangkap ikan dengan bahan peledak itu, namun tak digubris. Jarak antara perahu-perahu pengebom ikan dan garis pantai pulau sekitar 100 atau 200 meter. "Yang tertangkap kamera sekitar 8 kapal, tapi ada beberapa kapal lain yang mengawasi dari jauh," kata dia lagi.
Yayasan RLI yang dipimpinnya itu bergerak dalam pengembangan rumah baca dimana isu lingkungan juga dipelajari. Dia mengunggahnya ke media sosial berharap hal itu mendapat perhatian dan langkah antisipatif dari berbagai pihak hingga penangkapan ikan dengan bahan peledak tak lagi dilakukan.
Pulau Tabuhan sendiri kini tengah menjadi perbincangan pro dan kontra setelah disewakan Pemkab Banyuwangi kepada perusahaan pengembang asal Singapura. Pulau seluas 5 hektare di Selat Bali itu menjadi destinasi yang ideal untuk kegiatan kite surfing.
