Sabtu, 03 April 2021 13:00 UTC
HOAKS: Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan video viral kontainer tabrak motor yang bertuliskan "di Menganti Surabaya" dipastikan hoaks
JATIMNET.COM, Surabaya - Belum lama ini warga Kota Surabaya dihebohkan dengan beredarnya video kecelakaan lalu lintas, yakni sebuah truk kontainer menabrak motor di lampu merah bertuliskan "di Menganti Surabaya". Video tersebut beredar luas secara berantai dari WhatsApp Grup.
Mengenai hal tersebut, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyatakan bahwa video viral kontainer tabrak motor yang bertuliskan "di Menganti Surabaya" dipastikan hoaks dan bukan terjadi di Kota Surabaya.
Pasalnya, video viral tersebut terjadi di Distrik Ben Luc, Provinsi Long An Vietnam pada 2 Januari 2019 lalu. Makanya, ia kembali menekankan jika kecelakaan itu bukan terjadi di Jalan Menganti, Surabaya. "Berdasarkan hasil penelusuran, itu tidak benar. Video itu bukan terjadi di kota kita ya," kata Febri, Sabtu 3 April 2021.
Baca Juga: Viralkan Video Perkelahian Remaja Putri, Tiga Remaja Diamankan Polisi
Beredarnya video tersebut bermula dari akun Facebook bernama FiraFerndika (fb.com/fira.m.bos) yang mengunggah sebuah video yang memperlihatkan truk kontainer menabrak puluhan pengendara motor saat berada di lampu merah.
Dalam postingannya, pemilik akun mengunggah video itu pada 30 Maret 2021 dengan memuat caption yakni "Menganti Surabaya”. "Dari situ lah video semakin beredar. Sekali lagi itu tidak benar," ia menekankan.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat lebih bijak dan cerdas dalam bermedia sosial. Apalagi yang menyangkut dengan keselamatan warga dalam berkendara.
Baca Juga: IDI Pastikan Video Dokter Viral di Surabaya Tidak Terkait Covid-19 dan Ekonomi
"Demi kenyamanan dan keselamatan bersama, saya mengimbau warga tidak serta merta mempercayai postingan yang bermunculan di akun media sosial tanpa mencari tahu kebenarannya," ia mengingatkan.
Di kesempatan yang sama, Febri pun mengajak warga agar tidak langsung ikut memposting sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya. Hal itu penting dilakukan agar informasi yang tidak benar tidak semakin meluas.
"Mari kita sama-sama memanfaatkan media sosial dengan bijak dan cerdas. Jangan sampai kita terbawa arus informasi yang belum dipastikan kebenarannya," ia memungkasi.
