Jumat, 26 September 2025 11:00 UTC
Kades Tempuran Slamet (tengah) didampingi pengurus PKD (Paguyuban Kepala Desa) Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kepala Desa Tempuran Slamet akhirnya angkat bicara setelah video aksinya berjoget bersama seorang biduan di Kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menjadi sorotan publik.
Ia mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maaf atas perbuatannya yang dinilai kurang pantas.
“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, juga Pemerintah Kabupaten Mojokerto karena sudah membuat gaduh setelah berjoget bersama penyanyi di Kantor Kecamatan Sooko,” kata Slamet kepada wartawan, Jumat 26 September 2025.
Menurutnya, aksi joget tersebut dilakukan usai acara pembubaran panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Agustus 2025.
BACA: Viral Kades Joget dengan Biduan di Kantor Kecamatan Sooko Mojokerto
Acara itu dihadiri para kepala desa se-Kecamatan Sooko, Forkopimca, serta sejumlah perwakilan instansi terkait.
“Joget tersebut berlangsung setelah acara seremonial resmi selesai. Tepatnya, pada sesi ramah tamah usai acara pembubaran panitia. Jadi, posisi saya joget pada saat itu bukan bagian dari rangkaian acara formal pemerintahan,” ungkap Slamet.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukannya murni spontanitas dan bentuk luapan kegembiraan atas suksesnya penyelenggaraan PHBN.
“Saya tidak ada niat untuk hura-hura atau foya-foya, murni itu luapan kegembiraan karena suksesnya rangkaian acara PHBN di Kecamatan Sooko,” tambahnya.
BACA: Viral Emak-Emak Pembeli Labrak Pedagang Gegara Melon Tak Manis
Lebih lanjut, Slamet juga menerangkan bahwa kehadiran grup electone atau organ tunggal di acara tersebut merupakan inisiatifnya. Karena dapat membantu memberikan hiburan bagi warga tanpa biaya, karena grup organ tunggal itu miliknya sendiri.
“Saya menghadirkan grup electone milik saya sendiri. Saya membantu tanpa menggunakan anggaran desa ataupun kepanitiaan Kecamatan. Jadi, memang murni tidak dibayar karena memang dari awal tidak ada anggaran untuk acara tersebut,” jelasnya.
Meski begitu, Slamet menyadari bahwa aksinya menuai persepsi negatif di masyarakat. Ia kembali menegaskan permintaan maaf dan berjanji akan lebih berhati-hati.
“Saya menyesal bila tindakan saya telah menimbulkan keresahan dan tidak pantas. Ke depan, saya akan lebih berhati-hati dalam setiap aktivitas, baik di ruang formal maupun non-formal, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman serupa,” pungkasnya.
Sebelumnya, video berdurasi 20 detik memperlihatkan Slamet asyik bergoyang dengan seorang penyanyi perempuan berbaju merah di Kantor Kecamatan Sooko, kabupaten Mojokerto.
BACA: Viral Video Asusila Pelajar SMK di Jombang, Ini Respons Kepala Sekolah
Rekaman itu viral setelah diunggah akun TikTok @FavianFavio dan memicu berbagai komentar di dunia maya. Warganet menilai aksi joget di kantor pemerintahan tidak patut dilakukan pejabat publik.
Bupati Mojokerto Muhammad Albarra atau Gus Barra turut menanggapi kasus ini. Ia menekankan pentingnya pejabat publik menjaga sikap agar tidak menimbulkan sentimen negatif masyarakat.
“Sebagai pejabat publik, kita harus sama-sama menjaga etika kita di hadapan publik. Karena bagaimanapun, apa yang kita lakukan akan menjadi sorotan,” kata Gus Barra kepada wartawan, Kamis 25 September 2025.
Ia menambahkan, kegiatan di tengah efisiensi anggaran sebaiknya diisi dengan hal yang lebih bermanfaat.
“Saya kira lebih baik diisi dengan hal-hal bersifat kemanusiaan, sedekah, dan pengajian. Saya berharap kepada semua camat untuk tidak membuat kegiatan kontroversial dan menyakiti hati masyarakat,” tegasnya.