Senin, 31 August 2020 08:20 UTC
IDENTITAS. Sebuah identitas KTP yang ditemukan saat penggerebekan kamp ISIS di Yaman. Foto: Croping Twitter FJ @Natsecjeff
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebuah video mengenai penggerebekan markas ISIS di Yaman menjadi viral di media sosial. Itu setelah diunggah oleh akun Twitter FJ @Natsecjeff, ternyata terdapat identitas yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga asal Indonesia, beralamatkan Jalan Basket Blok NN 15 RT 1 RW 12 Perumahan Japan Raya, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kadipaten Mojokerto.
Mengenai hal tersebut, jatimnet.com melakukan pengecekan secara langsung, dan ternyata rumah sesuai alamat itu sudah terlihat kosong dan bangunan rumahnya tak terawat. Seperti sudah lama tidak ditempati oleh penghuninya.
Sebab, terlihat dari bangunan rumah yang berukuran sekitar 6x15 meter sudah usang dan terpampang sebuah plakat bertuliskan "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Bahkan, cat tembok dominasi berwarna orange nampak mengelupas. Kondisi pagar pun berkarat, rumput liar tumbuh di halaman rumah yang berada di lingkungan perumahan tersebut.
Seperti diungkapkan salah satu warga Slamet (55), warga Perum Japan Raya Blok OO Nomer 44, kalau rumah tersebut sudah lama tak berpenghuni. Pemilik pertama rumah bernama Agus Sudaryono, dan mendirikan bangunan tersebut pada tahun 1999 silam.
"Nah, sekitar tahun 2000 rumah tersebut dibeli oleh M. Subekhan. Panggilannya Pak Aan, dia karyawan Coca-Cola. Beliau ini beli ke Pak Agus," ungkapnya.
RUMAH. Bangunan rumah beralamatkan Jalan Basket Blok NN 15 RT 1 RW 12 Perumahan Japan Raya, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kadipaten Mojokerto yang identitas KTP-nya ditemukan saat penggerebekan markas
Ia mengaku, tidak pernah mengenal nama yang tertera di KTP yang ditemukan pada saat operasi penyergapan markas ISIS di Yaman oleh milisi Houthi. "Saya sudah 16 tahun disini dan tidak pernah kenal nama Syamsul Hadi Anwar," ujarnya.
Sedangkan Atik (43), warga Blok NN 16 Perum Japan Raya juga mengaku tidak pernah melihat dan mengenal nama Syamsul Hadi Anwar. Rumah tersebut sudah lama kosong, sebab pemilik rumah sudah pindah ke Kalimantan sejak tahun 2013.
"Pindah tugas kerjanya. Pak Aan itu dulu kerja di Mitsubishi Mojokerto sini," tegas wanita yang mengaku sudah 20 tahun tinggal di Blok tersebut.
Rupanya sebelum dibeli oleh M Subekhan (Pak Aan) pada tahun 2002 lalu, rumah tersebut sempat ditempati oleh keponakan Agus Sudaryono (pemilik rumah pertama). "Tahun 2002 itu ditempati sama Bu Pri keponakan pak Agus. Kemudian pada tahun 2003 dijual ke pak Aan," terangnya.
Saat itu pada tahun 2013 Pak Aan harus pindah tugas kerja di Kalimantan. Sehingga ia bersama keluarga, istri dan dua anaknya harus berpindah ke Kalimantan. "Setelah pemilik ini pindah ke Kalimantan (2013 silam) rumah ini dikontrak sama koperasi selama 2 tahunan. Sekitar tahun 2015 itu kembali kosong lagi," ungkapnya.
Houthi video footage from its recent ops against AQAP and IS in al-Bayda. #Yemen
— FJ (@Natsecjeff) August 29, 2020
Part 3 pic.twitter.com/kB6KRWb49A
Sebelumnya akun Twitter FJ @Natsecjeff diketahui memposting empat video tersebut pada pukul 12.51 Wib, Sabtu, 29 Agustus 2020. Hingga pukul 19.00 Wib, Minggu, 30 Agustus 2020), postingan itu telah diretweet sebanyak 129 kali dan disukai 167 kali.
"Houthi video footage from its recent ops against AQAP and IS in al-Bayda. #Yemen. (Rekaman video Houthi dari operasi terakhirnya melawan AQAP dan ISIS di al-Bayda. #Yaman)," tulis akun @Natsecjeff.
Dalam video itu tampat militan Houthi menemukan sebuah KTP Warga Negara Indonesia (WNI) tepatnya Mojokerto, Jawa Timur. Juga telihat uang rupiah pecahan Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu yang ditemukan saat markas ISIS di Yaman itu.
Di dalam KTP WNA itu tertulis nama SHA dengan alamat Japan Raya Jalan Basket RT 01 RW 12, Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. "Di video ke-3 ada uang rupiah & KTP Mojokerto," salah satu komentar warganet dengan akun @misgianto2.