Logo

Vaksin Ini Bisa Proteksi Manusia dari Cacar Monyet

Reporter:

Sabtu, 18 May 2019 14:32 UTC

Vaksin Ini Bisa Proteksi Manusia dari Cacar Monyet

Ilustrasi oleh Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Malang - Ahli penyakit kulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) Malang Sinta Murlistyarini mengemukakan, vaksin cacar air atau varicella mampu memproteksi tubuh manusia dari cacar monyet (monkeypox) hingga 80 persen.

"Virus cacar monyet ini bisa dicegah sejak dini dengan pemberian vaksin cacar air atau varicella," kata Sinta Murlistyarini, Sabtu 18 Mei 2019.

Menurut Sinta, pada dasarnya gejala penyakit cacar monyet hampir sama dengan cacar air, seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, muncul bintil-bintil berisi air di seluruh tubuh, dan ruam kulit muncul pada wajah.

BACA JUGA: KKP Kelas 1 Surabaya Antisipasi Kedatangan Warga Afrika

Namun, lanjutnya, yang membedakan pada hari kelima hingga ketujuh bintil-bintil berisi air menjadi bernanah dan agak keras saat disentuh. Pada akhir minggu kedua, bintil-bintil itu akan menjadi keropeng dan bertahan sekitar satu minggu. Setelah tiga minggu, ruam akan menghilang dan bintil-bintil tidak lagi menular.

Cacar monyet termasuk penyakit zoonotic atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, atau manusia ke hewan. Penularannya melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi di kulit dan mukosa dari hewan liar, seperti primata (monyet), rodents, dan juga makan daging hewan yang terinfeksi yang tidak dimasak dengan baik.

BACA JUGA: Kemenkes Tegaskan Cacar Monyet Tidak Ada di Indonesia

Cacar monyet rentan menyerang ke orang yang kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, baik melalui darah, cairan tubuh, urine atau kulit, makan daging satwa terinfeksi yang tidak dimasak dengan baik, kontak langsung dengan penderita yang terkena saluran pada saluran pernafasan, atau terkena cairan pada plenting di kulit.

"Penularan antarmanusia bisa terjadi, namun tidak mudah dan terbatas. Penularannya bisa melalui cairan pernafasan (batuk, bersin) atau luka pada kulit," paparnya.

BACA JUGA: Waspada Importasi Cacar Monyet, Juanda Siapkan Ruang Isolasi

Sejak 1970, cacar monyet menular dari hewan yang terinfeksi. Awalnya di Republik Demokratik Kongo, lalu tahun 2007 menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Nigeria. Sedangkan di Indonesia baru ramai dibicarakan karena ada kasus di Singapura yang berasal dari warga negara Nigeria.

"Perlu ada screening khusus di bandara terhadap wisatawan asing yang akan masuk ke Indonesia, terutama dari Singapura atau negara endemis cacar air (Afrika tengah dan Afrika barat)," ucapnya.(ant)