Logo

KKP Kelas 1 Surabaya Antisipasi Kedatangan Warga Afrika

Reporter:,Editor:

Sabtu, 18 May 2019 08:29 UTC

KKP Kelas 1 Surabaya Antisipasi Kedatangan Warga Afrika

Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya tengah mengantisipasi kehadiran warga negara Afrika dari Singapura. Hal ini dilakukan setelah ada temuan warga Nigeria di Singapura yang terjangkit virus cacar monyet.

"Ini setelah ada temuan warga negara Nigeria yang teridentifikasi mengalami sakit cacar monyet di Singapura," ucap Kepala KKP Kelas 1 Surabaya Budi Hidayat, Sabtu 18 Mei 2019.

Budi menjelaskan cacar monyet ini merupakan jenis virus yang sama seperti sakit cacar pada umumnya. Gejala yang dialami biasanya berupa panas tinggi, pusing, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

BACA JUGA: Kemenkes Tegaskan Cacar Monyet Tidak Ada di Indonesia

"Pada umumnya virus ini dapat sembuh sendiri, namun itu harus diimbangi dengan kondisi fisik yang baik serta hidup bersih," ucapnya.

Virus cacar monyet pertama kali tersebar di Kawasan Afrika. Saat itu, seekor monyet untuk penelitian mengalami sakit seperti cacar. Sehingga, peneliti menyebutnya sebagai cacar monyet. Ini terjadi pada 1970 dan 1983. Yang terbaru 2019 ditemukan di Singapura.

Budi tidak menggolongkan warga negara mana yang perlu diwaspadai. "Yang pasti dari warga negera Nigeria dari Singapura," jelas Budi.

Budi menilai virus ini mengidentifikasi monyet apa yang membawa virus cacar ini. "Kami antisipasi virusnya, bukan kera atau jenis monyet apa," katanya.

Budi mengatakan kebiasaan kehidupan yang bersih kan menghindarkan masyarakat dari virus ini. "Kita harus bisa mengantisipasi agar tidak menyebar di Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Waspada Importasi Cacar Monyet, Juanda Siapkan Ruang Isolasi

Meskipun berefek pusing, demam tinggi, dan pembengkakan kelenjar getah bening pada penderitanya, Budi menilai virus tersebut tidak sampai menimbulkan kematian. "Berbeda dengan virus flu burung yang bisa berdampak pada kematian," ucapnya.

Virus cacar monyet akan berdampak pada rusaknya jaringan kulit pada penderitanya. "Sama seperti jenis cacar pada umumnya, jadi memang kondisi ini membuat rusaknya kulit penderita," beber Budi.

Pihaknya menggandeng beberapa pihak seperti PT Angka Pura 1 maupun Bea Cukai dan Imigrasi serta KKP untuk mengantisipasi di bandara. "Ini untuk mengantisipasi adanya warga negara Nigeria yang dari Singapura," ucapnya.