Minggu, 15 December 2024 05:00 UTC
Taufik saat memanen telur puyuh di peternakan yang dikelolanya, Minggu, 15 Desember 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Seorang mahasiswa warga Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, beternak burung puyuh petelur untuk membiayai kuliahnya dan kebutuhan sehari-hari.
Ia adalah Taufik Arsala, 20 tahun. Mahasiswa jurusan Tadris Matematika di Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Islam Kecamatan Pungging ini sibuk mengurus hewan ternaknya mulai dari memberi makan dan membersihkan kandangnya.
la mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hasil telur burung puyuh sebanyak 2.000 ekor burung yang dipelihara di tanah belakang rumahnya.
BACA: Merawat Merpati Pos Racing, Merpati Penjelajah Ratusan Kilometer
Dulunya, ia memelihara bebek, namun usaha yang ditekuninya itu tak berlangsung lama dan beralih beternak burung puyuh.
Saat ditemui di rumahnya, ia mengatakan jika burung puyuh itu mampu bertelur hingga belasan kilogram.

Taufik saat memanen telur puyuh di peternakan yang dikelolanya, Minggu, 15 Desember 2024. Foto: Hasan
BACA: Hobi Pelihara Burung Dara, Warga Mojokerto Bangun Pagupon Rp60 Juta
Telur puyuh hasil panen itu dalam seminggu dibeli salah satu tengkulak dengan harga Rp30 ribu per kilogram.
"Seminggu bisa menghasilkan Rp3 jutaan, kalau 1 bulan bisa Rp12 juta," katanya.
Uang dari hasil ternak itu dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan kuliah dan kebutuhan sehari-hari.
"Kalau uangnya saya buat biaya kuliah, bisa buat jajan dan memberi orang tua," katanya.