Sabtu, 08 January 2022 07:40 UTC
PENDATAAN: Seluruh pendamping Bantuan Sosial (Bansos) di Kota Pahlawan diminta agar dapat menyamakan persepsi dan menghilangkan sekat perbedaan.
JATIMNET.COM, Surabaya - Seluruh pendamping Bantuan Sosial (Bansos) di Kota Pahlawan diminta agar dapat menyamakan persepsi dan menghilangkan sekat perbedaan. Diharapkan seluruhnya dapat menjadi satu bagian dalam upaya mensejahterakan warga Kota Surabaya.
Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi seusai memberikan pengarahan kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Pangan (BSP) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Graha Sawunggaling Lantai 6 Gedung Pemkot Surabaya, Sabtu 8 Januari 2021.
"Selama ini mereka melakukan survei sendiri-sendiri dan mulai hari ini saya ingin jadi satu. TKSK, BPNT (sekarang BST), dan petugas pemkot itu bisa turun bersama. Jadi tidak melakukan survei sendiri-sendiri, sehingga teman-teman menjadi satu bagian," kata Eri, Sabtu 8 Januari 2022.
Baca Juga: Menko PMK Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Tidak Cukup Diberi Dengan Bansos
Meski sentuhan atau jenis bansos yang diberikan pemerintah berbeda, tapi data yang disasar atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) orangnya sama. Sehingga pendamping bansos antara satu dan lainnya memiliki satu data penerima manfaat yang sama. "Jadi sudah cukup jangan mlaku dewe-dewe (cukup jangan berjalan sendiri-sendiri)," ia mengingatkan.
Nantinya masyarakat akan dilibatkan dalam update data penerima bansos. Sementara data dari hasil survei dan verifikasi pendamping bansos sebelumnya, akan ditempel di setiap Balai RW dan kelurahan. Dengan demikian masyarakat dapat melihat, mengontrol maupun mengusulkan perubahan. Warga dan pengurus RT/RW, akan diberikan waktu sebelum data itu diteken dan disetujui bersama.
"Insya Allah data yang sudah dicek ditaruh Balai RW dulu pada hari Minggu. Kalau tidak ada perubahan dari RT/RW atau warga, nanti setelah itu ditempel lagi sampai Kamis. Nah, setelah itu semuanya teken, mulai pendamping PKH, BPNT, TKSK, camat dan lurah. Sehingga data ini sama, setelah itu kita sentuh," ia menerangkan.
Baca Juga: Usulan 6.187 Warga Lewat Aplikasi Usul Bansos Dapat Distribusi Bantuan
Di samping itu sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi publik, pemkot juga berencana menempel stiker rumah setiap KPM. Dengan begitu diharapkan masyarakat juga bisa menilai apakah bansos yang diberikan pemerintah sudah tepat sasaran. "Rumahnya (KPM) kita juga berikan stiker, di situ bisa tahu apakah tepat sasaran atau tidak," ia menuturkan.
Langkah itu diambil agar masyarakat lain juga bisa menilai apakah bansos yang diberikan pemerintah sesuai dan sudah tepat sasaran. "Yang jadi malu adalah ketika pemerintah memberikan bansos tidak tepat sasaran. Karena itu saya ingin semua bisa dilihat, bisa dikontrol masyarakat, kalau keliru atau salah, ya dibenarkan," ia menguraikan.
"Jadi ditempel di Balai RW biar dikoreksi warga. Kalau ternyata datanya salah atau jumlahnya turun, naik, ya kita ubah. Makanya ayo (gotong-royong) bareng-bareng, karena ini juga untuk jangka panjang," ia melanjutkan.