Senin, 03 February 2020 10:45 UTC
KUCURAN DANA: Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim Erlangga Satriagung menyampaikan mengenai kucuran dana. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim Erlangga Satriagung mengakui perusahaannya membutuhkan dana segar Rp149 hingga 150 milliar.
Modal ini, disebutkan Erlangga untuk merevitalisasi serta membeli peralatan baru. "Itu modal untuk investasi mesin baru, kemudian peremajaan mesin baru, untuk peningkatan kapasitas produksi," ujar Erlangga Senin 3 Februari 2020.
Dia mengungkapkan, banyak mesin milik anak perusahaan PT PWU Jatim telah usang karena warisan masa Kolonial Belanda. Termasuk yang menjadi kebutuhan di PT Kasa Husada Wira Jatim, salah satu anak perusahaan itu juga perlu peningkatakan kapasitas mesin produksi.
Namun, kata Erlangga, pengajuan modal secara mandiri dari agunan beberapa asetnya terbentur regulasi. "Itu yang kami tanyakan kepada Pemprov karena dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu asetnya tidak boleh dijaminkan. Daei perda pun sama, aset (BUMD) tidak boleh dipindah tangankan," terangnya.
BACA JUGA: Kasus Pelepasan Aset PT PWU, MA Bebaskan Dahlan Iskan
Karena itu, PT PWU Jatim berencana mengajukan penambahan modal pada DPRD Jawa Timur. Ia berharap hal ini dapat memperkuat market share perusahaan plat merah milik Pemprov Jatim tersebut.
Erlangga memastikan anak perusahaan yang dipegang telah mengalami keuntungan tidak ada yang merugi. "Kualitas produk telah kami jaga. Jangan sampai yang jadi kendala itu kalah dengan produk negara lain, seperti Cina dan Inggris," katanya.
Oleh sebab itu, dikatakan dia, bukan urusan peningkatan laba, tetapi bagaimana meningkatkan market share. Pihaknya juga meneliti satu persatu market sharenya mencapai berapa persen dari kebutuhan masyarakat. "Kalau masih kecil berarti masih bisa ditingkatkan. Nah konsentrasinya disitu," terangnya.
Ia menambahkan, kalau market share naik secara otomatis laba juga mengalami kenaikan. "Jadi mengikuti, ya. Tidak diubek urusan laba saja. Bagaimana upaya mendekatkan market share, meningkatkan jaringan pasar, memperkuat tenaga marketing, ini yang diperkuat dan menjaga serta meningkatkan kapasitas produksi," katanya.