Logo

Unggul Hitung Cepat, Sugiri Patahkan Mitos Bupati Ponorogo Hanya Satu Periode

Reporter:,Editor:

Kamis, 28 November 2024 06:00 UTC

Unggul Hitung Cepat, Sugiri Patahkan Mitos Bupati Ponorogo Hanya Satu Periode

Sugiri Sancoko ketika ditemui di kediamannya di Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Kamis, 28 November 2024. Foto: Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Petahana calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo nomor urut 2, Sugiri Sancoko-Lisdyarita, unggul dalam Pilkada 2024 versi hitung cepat (quick count) lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

Dalam website ARCI yang diakses Kamis siang, 28 November 2024, Sugiri-Lisdyarita unggul dengan persentase 60,23 persen dari total 67.584 suara sah yang telah masuk. Sedangkan lawannya, calon nomor urut 1, Ipong Muchlissoni-Segoro Luhur Kusumo Daru (Luhur), mendulang suara 39,77 persen. 

Sugiri pernah menjadi wartawan dan pengusaha reklame serta pernah menjadi Anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Demokrat periode 2009-2014 dan 2014-2015. Namun, di parpol kini ia menjadi Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ponorogo periode 2021 sampai sekarang. Sedangkan Lisdyarita juga kader PDI Perjuangan Ponorogo.

BACA: Pilkada Ponorogo, Ipong-Luhur Nomor 1 dan Sugiri-Lisdyarita Nomor 2

Sedangkan Ipong merupakan politikus yang juga banyak pengalaman. Ia pernah menjadi Anggota DPRD Kalimantan Timur dari PKB 1999-2004 dan 2004-2009. Lalu menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Timur periode 2013-2018, dan saat ini menjadi Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Ponorogo periode 2018-sekarang. Ipong juga pernah jadi Bupati Ponorogo periode 2016-2021 dan kalah bersaing dengan Sugiri pada Pilkada 2020.

Jika hasil hitung manual berjenjang yang dilakukan KPU tak jauh beda dengan hitung cepat ARCI, maka Sugiri-Lisdyarita mematahkan mitos Bupati Ponorogo tidak bisa dua periode kepemimpinan.

Mitos ini muncul setelah dalam rezim pilkada langsung belum ada Bupati Ponorogo yang kembali mencalonkan diri dan kembali terpilih dalam Pilkada untuk kedua kalinya. Dalam masa kemerdekaan, hanya ada satu bupati yang mampu menjabat dua periode, yakni Markum Singodimedjo (1994-2004), namun saat itu pemilihan Bupati dilakukan penunjukan langsung. 

“Maka dari awal saya menolak adanya mitologi, mitos bupati tidak bisa dua periode. Saya berpikir, selalu Tuhan yang akan menentukan. Allah yang memberi ruang takdir yang baik, maka segala sesuatu butuh rukun, butuh wajib, butuh syarat untuk menuju ke sana,” kata pria yang akrab disapa Giri ini saat ditemui di kediamannya di Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Kamis, 28 November 2024.

BACA: Simulasi Pilkada di Ponorogo, Pemilih Pemula dan Lansia Bingung Buka dan Lipat Surat Suara

Ia membeberkan kunci kemenangan dalam meraih kursi Bupati Ponorogo untuk kedua kalinya. Menurutnya, pemimpin harus selalu bersama rakyat, baik mulai dari atas maupun dari bawah. Dengan pilihan calon Wakil Bupati yang sama, Lisdyarita, ia mencoba untuk menggandeng dan merangkul masyarakat khususnya kaum hawa karena persentase pemilih perempuan jauh lebih banyak. 

“Alhamdulillah beliau adalah wanita terbaik yang dianggap mampu mendampingi kami dan mewakili kaum perempuan yang jumlahnya jauh lebih besar,” ujar Giri. 

Tak lupa ia mengucapkan terima kasih karena sudah kembali dipilih rakyat Ponorogo dan diberi amanah untuk memimpin Ponorogo. Ia mengucapkan terima kasih pada seluruh lapisan dan unsur masyarakat mulai pengurus dan kader partai politik sampai ulama, tokoh masyarakat, ormas, dan relawan yang mendukungnya.

“Kemenangan ini sudah saya katakan sebelum pemilu, kemenangan adalah kemenangan rakyat, saya siap menjadi pengabdi rakyat yang insyaallah akan mencoba amanah dalam setiap hal,” ucap Giri.