Kamis, 21 February 2019 08:30 UTC
Rektor Unej, Moh Hasan dan Kepala Balitbangprov Jatim, Agus Wahyudi, di gedung rektorat Kampus Tegalboto, Kamis 21 Februari 2019. Foto: Humas Unej
JATIMNET.COM, Jember - Universitas Jember menjalin kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur (Balitbangprov Jatim) untuk riset mengenai pengurangan kedelai impor, pengembangan tanaman kelor, dan pengembangan investasi sektor pariwisata di Jawa Timur.
Kerja sama itu dituangkan dalam penandatanganan naskah kesepahaman (MoU) antara Rektor Unej, Moh Hasan dan Kepala Balitbangprov Jatim, Agus Wahyudi, di gedung rektorat Kampus Tegalboto, Kamis 21 Februari 2019.
Agus Wahyudi mengatakan kerjasama antara Balitbangprov dengan Unej sudah terjalin sejak lama. Penandatanganan naskah kesepahaman kali ini, kata dia, lebih kepada mempertegas jalinan kerjasama yang sudah ada.
“Kami menginginkan sumbangan pemikiran serta penelitian dari kalangan perguruan tinggi yang sifatnya dapat segera diaplikasikan di lapangan, atau action research," katanya dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com.
BACA JUGA: Dosen Unej Bikin Detektor Angin Puting Beliung dan Longsor
Menurutnya, hal ini sesuai dengan arahan gubernur baru Jawa Timur yang ingin aksi nyata sebagai perwujudan dari program Nawa Bhakti Satya yang sudah dicanangkan.
Kerjasama yang disepakati meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan akademis lainnya.
Sementara itu, Hasan menawarkan konsep program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan desa binaan sebagai salah satu usaha menyelesaikan berbagai problem yang tengah dihadapi Provinsi Jawa Timur.
“Misalnya kami sudah menerjunkan mahasiswa dalam program KKN tematik penanggulangan stunting, pengembangan desa wisata, desa tanggap bencana dan tema lainnya," katanya.
Penentuan tema itu berawal dari riset dosen yang kemudian ditindaklanjuti dengan aplikasinya di lapangan oleh mahasiswa. Begitu program KKN usai, desa tersebut dijadikan sebagai desa binaan agar selalu terpantau perkembangannya.
Hingga saat ini sudah ada 320 desa binaan Universitas Jember di wilayah Besuki Raya,” jelas Moh. Hasan.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa Unej Ikuti Seleksi Program Cyber Security
Ditemui di sela-sela acara, Sutriono, salah seorang peneliti yang terlibat menjelaskan, penelitian kebijakan pengurangan kedelai impor dan pengembangan investasi sektor pariwisata di Jawa Timur hasilnya akan berupa kajian dan rekomendasi.
Rencananya untuk penelitian kebijakan pengurangan kedelai impor akan dilakukan di Banyuwangi, Malang dan Kediri. Sementara untuk riset pengembangan investasi sektor pariwisata akan fokus pada pengembangan pariwisata di Gunung Bromo.
“Penelitian tanaman kelor merupakan penelitian yang termasuk action research dan sudah masuk dalam tahap pengembangan," katanya.
Ada tiga bidang pengembangan, yakni kelor sebagai sumber pangan, kelor sebagai pakan ternak, dan kelor sebagai obat. "Lokasi penelitian ada di Banyuwangi dan Sumenep,” ungkap guru besar di bidang Agribisnis Fakultas Pertanian ini.