Logo

Umat Hindu Suku Tengger Jalani Catur Brata, Empat Hal Ini Dilarang

Reporter:,Editor:

Kamis, 03 March 2022 07:40 UTC

Umat Hindu Suku Tengger Jalani Catur Brata, Empat Hal Ini Dilarang

LENGANG. Jalan kampung di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tampak lengang karena masyarakat Hindu suku Tengger setempat menjalani ritual catur bratha atau Nyepi sejak Kamis hingga Jumat, 3-4 Maret 2022. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Suasana perkampungan umat Hindu Suku Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tampak lengang pada perayaan Hari Raya Nyepi 1944 Saka/2022 Masehi.

Itu karena masyarakat setempat sedang melakukan ritual catur bratha penyepian. Tampak rumah-rumah warga umat Hindu stempat tertutup rapat dan kondisi jalan kampung setempat juga sepi.

Terlihat beberapa petugas keamanan adat Suku Tengger atau Jagabaya berjaga-jaga di beberapa titik perkampungan. Petugas juga sesekali melakukan patroli untuk memastikan masyarakat tidak keluar rumah.

Selama menjalani ritual nyepi, masyarakat setempat menjalani prosesi tapa brata amati karya atau tidak boleh bekerja, amati lelulang atau tidak boleh bepergian, amati geni atau tidak boleh menyalakan api, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

BACA JUGA: Jalan Kampung Umat Hindu Suku Tengger Ditutup saat Hari Raya Nyepi

Hal itu dilakukan sejak Kamis, 3 Maret 2022 dini hari mulai sekitar pukul 00.00 WIB hingga Jumat, 4 Maret 2022, sekitar pukul 05.00 WIB.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto mengatakan dalam pelaksanaan nyepi kali ini, kondisinya sama dengan pelaksanaan sebelumnya. 

Kegiataan keagamaan yang dapat mengundang banyak orang dibatasi guna meminimalisir penyebaran Covid-19.

Salah satunya, arak-arakan Ogoh-Ogoh yang biasanya ditampilkan terpusat di Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, kembali ditiadakan.

BACA JUGA: Bromo Ditutup selama Nyepi, Pawai Ogoh-ogoh Ditiadakan

"Untuk menjaga protokol kesehatan, Ogoh-Ogoh ditiadakan. Kalau adapun dilakukan simbolis saja oleh warga umat Hindu Suku Tengger di desanya masing-masing," katanya.

Penampilan atau arak-arakan Ogoh-Ogoh biasanya digelar umat Hindu Suku Tengger dalam prosesi Tawur Agung Kesanga yang digelar sehari menjelang perayaan Nyepi. 

Sebagai informasi, ada sekitar sembilan desa di Kecamatan Sukapura dan lima desa di Kecamatan Sumber yang melangsungkan ritual catur bratha penyepian. Seluruhnya merupakan warga Suku Tengger lereng Gunung Bromo yang memeluk agama Hindu.