Rabu, 27 August 2025 07:00 UTC
Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto Ulum Rokhmat Rokhmawan saat pelantikan pejabat eselon II Pemkab Mojokerto, Rabu, 27 Agustus 2025. Foto: Hasan.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra akhirnya buka suara terkait isu chat mesum yang menyeret mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ulum Rokhmat Rokhmawan terhadap salah satu staf.
Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini menegaskan telah memerintahkan Inspektorat Kabupaten Mojokerto untuk segera melakukan pemeriksaan mendalam. Tujuannya, agar kasus ini segera menemukan titik terang.
“Berita soal itu memang sudah menyebar. Saya sudah perintahkan Inspektorat untuk menangani (skandal) dan sudah dilakukan pemeriksaan,” ujarnya usai melantik pejabat pimpinan tinggi pratama di Pendapa Graha Maja Tama, Rabu, 27 Agustus 2025
Menurutnya, Inspektorat sudah memanggil beberapa pihak untuk dimintai keterangan terkait dugaan tersebut.
BACA: Mutasi Perdana, 16 Pejabat Eselon II Pemkab Mojokerto Dilantik
Dari hasil pemeriksaan, memang ditemukan adanya percakapan melalui aplikasi WhatsApp (WA). Namun, isi chat tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan pemberitaan yang telah beredar.
“(Hasil) pemeriksaan yang saya baca, ada chat melalui WA. Tapi tidak seperti pemberitaan yang beredar. Ya WA-WA nakal, tapi tidak seperti pemberitaan itu,” jelasnya.
Gus Barra juga menepis anggapan bahwa mutasi jabatan eselon II yang digelar pada hari yang sama berkaitan dengan skandal chat mesum tersebut.
“Mutasi ini sudah jauh-jauh hari kami siapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Tidak ada intervensi, sudah kami pikirkan dengan matang,” tegasnya.
BACA: Pemkab Mojokerto Padukan Budidaya Kopi dan Pariwisata di Desa Ketapanrame
Sementara itu, Ulum Rokhmat Rokhmawan sebelumnya menjabat sebagai Kadinkes Mojokerto dimutasi menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan.
Sebelumnya, salah satu media daring sempat memberitakan dugaan Ulum mengirim pesan tidak pantas kepada stafnya melalui WhatsApp ketika masih menjabat sebagai kadinkes. Kasus ini pun menimbulkan perhatian luas di tengah masyarakat Mojokerto.
