Jumat, 19 April 2019 09:19 UTC
Samsung Galaxy Fold. Foto: BBC
JATIMNET.COM, Surabaya – Samsung mengirimkan gawai premium Galaxy Fold kepada sejumlah outlet media di Amerika Serikat awal pekan ini.
Hasilnya, ponsel seharga Rp 28 jutaan itu banyak menerima keluhan dari peresensi.
Ulasan dari staf Bloomberg, Mark Gurman, menyebut jika layar Fold miliknya rusak dan tak bisa berfungsi setelah digunakan selama dua hari, dikutip dari Bbc, Kamis 18 April 2019.
The screen on my Galaxy Fold review unit is completely broken and unusable just two days in. Hard to know if this is widespread or not. pic.twitter.com/G0OHj3DQHw
— Mark Gurman (@markgurman) 17 April 2019
Komentar serupa juga datang dari staf The Verge, Dieter Bohn, yang menyebut terdapat tonjolan di lipatan ponsel mewah itu. Ia juga menyebut ponselnya dalam kondisi rusak.
SUPER YIKES: something happened to my Galaxy Fold screen and caused a bulge. I don’t know how it happened, and I’m waiting to hear back from Samsung. It’s broken. https://t.co/p1014uB01D pic.twitter.com/3FZJkWtSKr
— Dieter Bohn (@backlon) 17 April 2019
Sementara ulasan dari staf CNBC, Steve Kovach juga tak jauh berbeda. Lewat akun Twitternya, ia mengunggah layar Fold dalam kondisi seperti tablet, namun dengan satu sisi layar tak menyala.
After one day of use... pic.twitter.com/VjDlJI45C9
— Steve Kovach (@stevekovach) 17 April 2019
Para pemberi ulasan meyakinkan, jika tidak ada perlakukan kasar terhadap ponsel itu.
“Apapun yang terjadi, ini bukan karena perlakuan saya yang buruk terhadap ponsel ini,” kata Bohn, staf The Verge.
“Saya melakukan hal yang normal, seperti membuka dan menutup ponsel, serta meletakkannya di dalam saku saya. Kami sempat menempelkan ornamen di bagian belakang ponsel untuk keperluan rekaman video kemarin, sebagai hal lumrah yang kami lakukan di setiap sesi rekaman video,”.
BACA JUGA: Samsung Jual Galaxy Fold Terbatas di 15 Negara
Salah satu penjelasan yang muncul dari masalah itu adalah, nampaknya sejumlah peresensi telah membuka film pelapis di layar ponsel, lantaran menduga jika lapisan itu hanyalah pelindung layar, serta segel yang sering didapati pada ponsel baru.
Staf Bloomberg, Mark Gurman melepas film pelapis layar ponselnya, seperti juga yang dilakukan bloger Youtube Marques Brownlee.
Meskipun, Steve Kovach dari CNBC, mengaku tidak melepas lapisan film di ponselnya, namun tetap saja menemui masalah
Sementara, ponsel yang diterima Bbc, telah diambil kembali oleh Samsung sebelum tim Bbc sempat membuktikan masalah lapisan pelindung layar itu.
BACA JUGA: Pro dan Kontra Samsung Galaxy Fold
Peresensi Bbc, Chris Fox, mengatakan cara dua layar terlipat, meninggalkan celah kecil, sehingga membuatnya ragu-ragu tentang kemungkinan terjadinya masalah dengan objek yang kecil.
Terkait laporan kerusakan, Samsung menyatakan, jika mereka telah menerima “beberapa laporan” kerusakan pada layar, dan akan melakukan inspeksi mendalam atas unit yang rusak, untuk mengetahui penyebabnya.
Namun, laporan itu menjadi kemunduran bagi perusahaan yang ingin mengejutkan dunia, dengan gawai, yang pada awalnya dianggap sangat memikat.
Samsung mencuri perhatian dari kompetitornya, dengan menyiapkan gawai yang siap pakai lebih cepat dibanding lainnya.
BACA JUGA: Huawei Kenalkan Teknologi 5G di Indonesia
Sebuah teknologi dua jari, di bawah arahan Huawei.
Namun, bukan hal yang baik untuk menjadi yang pertama di tempat yang salah, dan menempatkan gawai yang belum siap.