Selasa, 23 September 2025 07:00 UTC
Bazar buku dalam Festival Literasi Out of The Book yang digelar Pemkab Gresik dan PT Mizan, 14 September-14 Oktober 2025. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Merespons turunnya minat baca masyarakat akibat dominasi gawai dan konten digital, Pemkab Gresik bersama PT Mizan menghadirkan Festival Literasi Out of The Book.
Acara yang berlangsung 14 September–14 Oktober 2025 di di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) ini resmi dibuka Sekertaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Selasa, 23 September 2025.
Washil menegaskan festival ini bukan sekadar peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, melainkan momentum mengembalikan kegemaran membaca dan memperkuat budaya literasi.
“Peningkatan literasi butuh dukungan sekolah, penerbit, komunitas, dunia usaha, dan masyarakat, agar minat membaca buku khususnya tidak hilang," katanya.
BACA: Wujudkan Kota Tanpa Kumuh, Pemkab Gresik Kolaborasi dengan BPN, Bank Gresik, dan IPPAT
Berdasarkan survei 2024, Indeks Gemar Membaca masyarakat Gresik mencapai 67,51 persen yang menunjukkan kategori sedang.
Namun, tren membaca buku terus tergerus karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk konsumsi digital atau kenyang dengan sajian menu media sosial.

Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman melihat koleksi buku dalam Festival Literasi Out of The Book. Foto: Agus Salim
Washil mengapresiasi Dinas Perpustakaan dan PT Mizan yang menghadirkan bazar buku melalui program Out of The Book and Back 2 Books.
BACA: Komitmen Tata Kelola yang Akuntabel, Pemkab Gresik Matangkan SPIP
“Dengan membaca kita membuka wawasan, dengan literasi kita memperkuat daya saing,” katanya usai meresmikan acara.di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Gresik Budi Raharjo menyampaikan festival berisi bazar buku, lomba siswa SD-SMA, bertutur, pelatihan huruf Jawa dan Poesponegoro, mewarnai, dongeng, hingga read aloud.
"Targetnya, rasio ketersediaan buku meningkat dari satu buku untuk empat orang menjadi empat buku untuk satu orang tiap tahun," katanya.
Pimpinan PT Mizan Jatim, Iswati, menilai kolaborasi ini penting untuk menghidupkan kembali minat baca sekaligus menekan pembajakan buku.