Logo

Tubuh Manusia Masih Bisa Bergerak Meski Sudah Meninggal

Reporter:

Sabtu, 21 September 2019 15:21 UTC

Tubuh Manusia Masih Bisa Bergerak Meski Sudah Meninggal

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Jasad manusia ternyata masih bisa bergerak ketika mengalami pembusukan secara alami. Menurut sebuah penelitian, pergerakan terjadi tanpa bantuan eksternal baik hewan.

Mengutip laman Medical News Today, Sabtu 21 September 2019, penelitian ini dilakukan Alyson Wilson peneliti Central Queensland University Rockhampton, Australia, dengan mencatat dekomposisi tubuh manusia di lahan tanah fasilitas penelitian Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).

Adapun tubuh manusia sebagai bahan penelitian didapat melalui sumbangan, seorang lelaki dewasa yang meninggal karena sebab alamiah. Tubuh itu digunakan untuk melihat bagaimana proses tubuh manusia membusuk dan bertahan dalam kondisi alami.

BACA JUGA: Jasad Pelajar Tenggelam di Kali Mas Gresik Ditemukan

Peneliti kemudian mengambil foto setiap proses pembusukan tubuh manusia selama lebih dari 17 bulan, dan ditemukan jasad tersebut nampak bergerak sendiri. Contohnya ketika pada awalnya mereka meletakkan lengan di samping tubuh, tapi pada satu titik peneliti mencatat, lengan bergeser dan terlempar ke satu sisi.

"Kami pikir gerakan itu terjadi terkait dengan proses pembusukan, saat tubuh manusia menjadi mumi dan ligamen mengering,"  jelas Wilson dalam sebuah wawancara.

Wilson dengan rekan penelitinya percaya pergeseran di tubuh manusia itu terjadi selama proses dekomposisi, sehingga temuan ini dapat membantu para ahli forensik memberikan perkiraan waktu kematian yang lebih akurat.

BACA JUGA: Setelah 31 Tahun Meninggal, Jasad di Blitar Ditemukan Utuh

Dengan penelitian ini juga, peneliti berharap penyelidik nantinya dapat mengurangi kemungkinan membuat kesimpulan yang salah saat berada di TKP.

"Mereka (penyidik) akan memetakan tempat kejadian kejahatan, memetakan posisi tubuh korban, memetakan setiap bukti fisik yang ditemukan, dan dapat memahami penyebab kematian," kata Wilson.

Sebagai catatan, dalam penelitian dipastikan hewan pemakan daging tidak mendekati jasad. Penelitian ini dipublikasi Forensic Science International: Synergy. Sayangnya, pihak peneliti belum mempublikasikannya dalam makalah penelitian.