
Reporter
Restu C WidariKamis, 27 Februari 2020 - 07:00
Editor
Ishomuddin
LAYANAN KESEHATAN. Waga Surabaya mengantri di loket salah satu layanan kesehatan. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terus melakukan antisipasi penyebaran penyakit hepatitis A. Antisipasi itu sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Nomor 443/1664/436.7.2/2020 tentang Kewasapadaan Terhadap Penyakit Hepatitis A.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan jumlah warga Surabaya yang menderita hepatitis A dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2018, jumlah warga yang terkena hepatitis A sebanyak 1.372 orang dan tahun 2019 menurun jadi 1.109 orang.
"Dari data itu membuktikan bahwa penderita hepatitis A mengalami penurunan. Terbukti perbandingan di tahun 2018 dan 2019,” kata wanita yang kerap disapa Feny ini, Rabu, 26 Februari 2020.
Feny menjelaskan, penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis yang menular secara oral facial. Artinya, penularan dari makanan, minuman, atau alat makan yang tercemar oleh virus yang berasal dari faeces penderita hepatitis.
BACA JUGA: Pacitan KLB Hepatitis A, Dinkes Jatim Ambil Langkah Preventif
"Seperti berbagi alat makan, atau berbagi makanan dan minuman itu semua bisa menular,” katanya.
Menurut Feny, ada beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan agar terhindar dari virus tersebut. Pertama, menerapkan Perilaku Hidup Bersih (PHBS) dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan memakai sabun sebelum atau sesudah mengolah makanan. Kedua, selalu memasak makanan sampai matang dan merebus air sampai mendidih.
"Langkah berikutnya hindari jajan di tempat yang kurang terjaga kebersihannya. Kemudian hindari penggunaan barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, dan peralatan makan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Cegah Wabah Hepatitis A dari Sekolah
Selain itu, kata Feny, hindari kontak langsung dengan penderita hepatitis A dan selalu Buang Air Besar (BAB) pada jamban yang sehat. Namun demikian, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan vaksin hepatitis A supaya terhindar dari virus tersebut.
"Kami juga mengimbau warga agar tidak mengunjungi daerah berisiko tinggi saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujarnya.
Kendati demikian, apabila ditemukan tanda dan gejala hepatitis A, Feny berharap agar warga segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan melapor ke Dinkes.
"Tidak lupa untuk meningkatkan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan penularan penyakit Hepatitis A," tuturnya.