Logo

Pemkot Surabaya Cegah Wabah Hepatitis A dari Sekolah

Reporter:,Editor:

Sabtu, 29 June 2019 07:46 UTC

Pemkot Surabaya Cegah Wabah Hepatitis A dari Sekolah

Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mulai melakukan langkah antisipasi supaya Hepatitis A tidak tidak menjadi wabah di Kota Pahlawan. Tidak tertutup kemungkinan ada warga Surabaya yang terserang hepatitis A.

Karena itu, Dinkes mulai menggencarkan penyuluhan di tengah masyarakat. Lingkungan pertama yang menjadi sasaran penyuluhan adalah sekolah.

"Kami lakukan penyuluhan ke seluruh sekolah terutama kepada para siswa," kata Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Sabtu 29 Juni 2019.

BACA JUGA: Dinkes Ungkap Penyebab Hepatitis A Mewabah di Pacitan

Wanita yang akrab disapa Fenny ini mengungkapkan penyebaran penyakit hepatitis ini paling banyak berawal dari sekolah. Karena itu, ia
mengimbau kepada seluruh siswa agar tidak memakai peralatan makan dan minum secara bergantian.

"Kami akan membuat dan menyebarkan surat edaran ," kata Fenny.

Ia mengatakan sosialisasi cara mencegah penyebaran hepatitis ini harus dilakukan kepada anak-anak sejak usia dini karena mereka belum memahami penyakit hepatitis.

BACA JUGA: Bertambah, Penderita Hepatitis A di Pacitan Mencapai 877 Kasus

Anak-anak ini suka makan dengan bergantian alat. Berbeda dengan orang dewasa yang tidak enggan bertukar atau bergantian alat makan.

Hal senada dikatakan dr Tripudy. Ia mengatakan penyakit hepatitis A disebabkan virus. Organ dalam tubuh yang diserang adalah liver. Biasanya virus tersebut masuk melalui saluran pencernaan.

"Biasanya lewat mulut, jadi biasanya dari panganan kurang bersih dari makanan-makanan kurang bergizi bisa menular ke hepatitis A," kata dia.

BACA JUGA: KLB Hepatitis A di Pacitan Baru Pertama Kali Terjadi

Ia menyampaikan hepatitis ini bisa ditularkan dari seseorang yang sudah terlihat sembuh padahal virus yang ada dalam tubuhnya masih belum hilang.

Jika yang mengidap virus hepatitis A memegang makanan, kata dia, makanan tersebut bisa terkontaminasi. "Pengolahan makanan yang tidak bersih atau mencucinya kurang bagus, juga rentan terkontaminasi virus hepatitis A," kata Tripudy.

Perilaku hidup yang kurang menjaga kebersihan juga menjadi pemicu penularan hepatitis A, seperti kebiasaan makan tanpa cuci tangan atau cuci tangan tanpa menggunakan sabun.

BACA JUGA: Pacitan KLB Hepatitis A, Wisatawan Tak Perlu Khawatir Tertular

Saat ditanya status hepatitis A di Surabaya, ia mengatakan ada beberapa temuan pasien yang mengidap hepatitis A, tapi tidak banyak. Tripudy menjelaskan pengidap hepatitis A di Surabaya sering meningkat di musim hujan. "Itu biasanya (musim hujan) tetap ada. Tapi jumlahnya tidak sampai meningkat (banyak)," katanya.

Ia mengimbau agar masyarakat mengantisipasi penyakit hepatitis A tersebut, karena penyakit ini sangat cepat menular. Apalagi saat ini perpindahan masyarakat terbilang cukup cepat.

"Misalnya besok pindah ke kota lain itu bisa. Apa lagi kalau habis kontak orang yang pernah sakit hepatitis A," katanya.