Rabu, 24 June 2020 15:50 UTC
NAPAK TILAS. Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran (berjalan paling depan) saat napak tilas pasukan Bhayangkara di Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto, Rabu, 24 Juni 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara 1 Juli 2020, Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Polda Jatim mengenang pembentukan pasukan Bhayangkara zaman Majapahit dengan melakukan long march napak tilas pemulihan nilai-nilai luhur Tri Brata. Napak tilas diikuti puluhan anggota Bintara remaja yang akan masuk Brimob dan sejumlah perwira Polda Jatim.
Perjalanan dibagi menjadi dua keberangkatan yang berakhir di Pendopo Agung Trowulan, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Pemberangkatan Bintara remaja yang akan masuk Brimob dimulai dari Pusat Pelatihan Brimob Polda Jatim di Desa/Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Selasa 22 Juni 2020 sejak pukul 10.00 WIB. Sementara itu, puluhan perwira Polda Jatim berangkat dari Kampung Jawi, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 24 Juni 2020.
BACA JUGA: Mengingat Peran Polisi, Polda Jatim Resmikan Monumen Perjuangan Polri
Sebelum sampai di Pendopo Agung Trowulan, puluhan Bintara yang menempuh perjalanan sejuah 10 kilometer tersebut akhirnya melakukan tradisi pembaretan di Candi Tikus, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 24 Juni 2020 pukul 06.00 WIB.
Setelah itu mereka melanjutkan long march menuju Candi Bajang Ratu tak jauh dari Candi Tikus bersama perwira Polda Jatim untuk melakukan perjalanan bersama Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran.
“Ini adalah tradisi yang sudah biasa kita lakukan ke Bintara remaja yang baru masuk ke Brimob,” kata Komandan Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika usai pembaretan, Rabu, 24 Juni 2020.
Gede mengatakan sebelum dilakukan pembaretan 75 anggota Bintara remaja yang akan masuk Brimob, pihaknya sudah melakukan pelatihan selama dua minggu di Pusat Pelatihan Brimob Polda Jatim di Desa/Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
“Tentunya maksud memperdalam kemampuan yang tadinya mereka masih status umum. Kalau mau masuk Brimob tentunya yang dimiliki oleh Brimob juga harus dimiliki oleh mereka. Apakah itu anti teror, jibom (penjinak bom), SAR (Search And Rescue), KBR (Detasemen Kimia, Biologi, dan Radioaktif), dan lain-lainnya. Ini yang harus dimiliki mereka,” kata Gede.
Usai melakukan latihan dua minggu, anggota melanjutkan acara napak tilas untuk menyimak sejarah bagaimana Gajah Mada mempersatukan Nusantara dengan membentuk pasukan Bhayangkara.
BACA JUGA: Pertama Kalinya HUT Bhayangkara Digelar di Lapangan Kodam V Brawijaya
“Kita gelorakan dan semangatkan bagi anggota, nilai-nilai anggota kita yakni “Brimob untuk Indonesia” ditugaskan siap kapan pun dan dimana pun, dan kita pantang menyerah. Sesuai dengan motto kita juga, ‘Sekali Tampil Harus Berhasil, Sekali Melangkah Pantang Menyerah’. Itu yang kita semangatkan,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran mengatakan selain napak tilas nilai-nilai Tri Brata Patih Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara, dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-74 tahun pada 1 Juli mendatang, berbagai acara telah digelar Polda jatim.
Misalnya baksos di sekitar masyarakat Kecamatan Trowulan hingga sarasehan nilai-nilai luhur Tri Brata dari keluhuran pasukan Bhayangkara zaman Majapahit.
"Kita sengaja memilih lokasi di Trowulan ini yang merupakan pusat kerajaan Majapahit. Untuk menggali nilai-nilai pasukan Bhayangkara yang melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat. Dan juga menggali nilai kesetiaan Satya Haprabu untuk setia pada negara dan pimpinannya,” ujarnya.