Logo

Tolong, Bocah Penderita Kelainan Jantung Masih Menanti Kepastian Operasi

Janji Pemkab bantu operasi bocah Jombang belum terbukti, Sulton masih menunggu kepastian operasi jantungnya.
Reporter:,Editor:

Rabu, 08 October 2025 04:40 UTC

Tolong, Bocah Penderita Kelainan Jantung Masih Menanti Kepastian Operasi

Kepala Desa Temuwulan, Totok Joko Purnomo saat diwawancarai soal Muhammad Sulton, bocah 7 tahun yang mengalami kelainan jantung di Kabupaten Jombang. Foto: Taufiqur Rachman

JATIMNET.COM, JOMBANG - Seorang bocah asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, bernama Muhammad Sulton (7), masih menunggu kepastian tindakan medis di tengah antrean panjang dan buruknya koordinasi antara pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Janji Pemkab untuk memfasilitasi operasi jantung anak tersebut hingga kini belum terbukti di lapangan.

Kepala Desa Temuwulan, Totok Joko Purnomo, menjelaskan bahwa kondisi yang dialami Sulton bukan disebabkan oleh stunting, melainkan kelainan bawaan sejak lahir yang membutuhkan penanganan cepat.

“Masalah stunting sebenarnya sudah kita tangani. Tapi kalau untuk Muhammad Sulton, itu karena kelainan bawaan sejak lahir, ada gangguan pada jantungnya,” ujar Kades Totok saat ditemui di kantornya, Rabu siang, 8 Oktober 2025. 

BACA: Bocah di Jombang Derita Stunting dan Bocor Jantung, Masih Pakai BPJS Mandiri

Totok menilai koordinasi antara pemerintah daerah dengan pihak desa sangat lemah. Bahkan, warganya dibiarkan menunggu tanpa kepastian waktu operasi. Saat dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya, Sulton justru mendapat nomor antrean di atas seratus.

“Anaknya sudah dirujuk ke RSUD dr. Soetomo. Versi Pemkab, kasus ini bukan termasuk kondisi darurat, jadi harus menunggu antrean ke-128,” terangnya.

 

Sulton bersama kakaknya saat ditemui di kediamannya. Orang tuanya menanti kepastian jadwal operasi dari rumah sakit rujukan di Surabaya. Foto: Taufiqur Rachman

 

Totok mengaku sudah berupaya menghubungi sejumlah pihak, termasuk Dinas Kesehatan dan RSUD Jombang, namun belum ada tanggapan pasti. Ia juga menyoroti buruknya arus komunikasi antara Pemkab dan pemerintah desa.

“Kami hanya ingin tahu kapan tindakan medis itu dilakukan, karena warga kami benar-benar membutuhkan. Saya dengar sendiri, Pak Bupati sudah memerintahkan Dinkes dan RSUD untuk membantu, tapi mungkin penerapannya di lapangan terkendala,” ungkapnya.

Selain itu, Totok juga menyampaikan kritik terhadap perhatian pemerintah daerah yang menurutnya hanya bersifat seremonial. Meski demikian, ia tetap berterima kasih atas kunjungan pejabat daerah ke rumah Sulton beberapa waktu lalu. Totok berharap kunjungan itu diikuti dengan tindakan nyata.

BACA: Pemkab Jombang dan Perusahaan Bantu Pengobatan Sulton Bocah Kelainan Jantung

“Kami berterima kasih atas kunjungan mereka ke rumah Sulton, tapi kami juga berharap ada langkah nyata setelah itu. Kalau Pemkab belum bisa membantu sepenuhnya, kami akan berupaya sendiri. Yang penting Sulton bisa segera mendapatkan perawatan terbaik,” tegas Totok.

Sementara itu, pihak Puskesmas setempat hanya dapat membantu memberikan susu tambahan agar berat badan Sulton memenuhi syarat sebelum menjalani operasi.

“Dari bidan yang menangani Sulton, harapannya berat badannya bisa segera memenuhi syarat sesuai anjuran dokter spesialis jantung menjelang operasi nanti,” tutup Kades Totok.