Senin, 20 January 2020 05:40 UTC
TRAVEL PHOTOGRAPHY. Diskusi tentang travel photography di kampus Unitomo, Surabaya, Sabtu, 18 Januari 2020. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya - Belakangan ini traveling telah menjadi salah satu hobi atau gaya hidup yang sangat akrab bagi banyak orang. Sebagian dari mereka lebih gemar menghabiskan waktu dan pendapatannya untuk kebutuhan jalan-jalan atau traveling. Cara itu dilakukan untuk hiburan di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.
Travelling memang jadi salah satu cara untuk mengurangi kejenuhan. Selain hiburan, dalam travelling kita juga bisa melakukan banyak aktivitas seru. Kita bisa mengabadikan setiap momen melalui kamera digital maupun kamera handphone dan membagikannya ke laman media sosial.
Melihat aktivitas fotografi dalam travelling yang terus jadi tren, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya mengadakan diskusi atau dialog "Travel Photography Sharing Session” di salah satu hotel di Surabaya, Sabtu, 18 Januari 2020.
BACA JUGA: Sungai Kalimas, Primadona Baru Wisata Malam di Surabaya
Pembicara dalam diskusi santai itu antara lain Joe Adimara, Stuart Colin, dan Irfan Faiz. Ketiganya pekerja dan penghobi foto dan video travelling. Ketiganya pernah bekerja sama dalam sebuah proyek pembuatan foto dan video travelling.
Ketiganya membagikan pengalamannya terkait tips atau cara memulai karir dalam fotografi travelling. Menurut mereka, dunia fotografi travelling termasuk karir yang semakin tahun semakin menjanjikan, seiring dengan perkembangan bisnis pariwisata.
Direktur PT Digital Paramuda Indonesia, Irfan Faiz, sekaligus founder @dignityproduction @yukngetripid @indonesiaexpedition, dan @jogjaerial menyarankan bagi pemula yang menggeluti travelling photography agar tidak berorientasi pada bisnis atau usaha mendapat penghasilan.
"Jangan mementingkan duit dulu. Yang paling penting tetap eksekusi, jalan dulu, berkarya, dan buat portofolio. Kemudian platform-nya diperbaiki. Setelah itu pasti duit bakal datang sendiri,” kata Irfan.
Sementara itu, Stuart yang dulu dikenal sebagai selebritas, menyarankan kepada generasi millenial pemula agar memperkaya pengetahuan seputar fotografi travelling daripada memperkaya ‘kantong’.
"Mending memperkaya knowledge (pengetahuan) dulu daripada memperkaya kantong. Karena kalau knowledge kita sudah banyak, pasti duit bakal datang ke kita," ujarnya.
BACA JUGA: Traveling Bisa Lebih Membahagiakan Ketimbang Menikah
Sedangkan Joe sebagai brand ambassador @Eigeradventure, @Indonesiaraomers, dan @CreativeMeetingsIndonesia memberikan tips agar generasi millenial penyuka fotografi travelling untuk tidak bosan melakukan perjalanan dan berbagi.
"Yang penting jangan bosan-bosan untuk jalan-jalan dan berbagi. Karena di travel kita tidak cuma dapat segmen untuk mencari duit, tapi juga untuk pengembangan ekonomi masyarakat di sekitarnya,” katanya.
Dengan adanya sharing session ini, mereka berharap bisa memaksimalkan potensi dan skill peserta yang hadir.
"Melalui acara ini, kami berharap setiap peserta yang hadir khususnya generasi millenial di Surabaya dapat lebih memaksimalkan potensi dan skill. Sehingga dapat berkarya dan bersaing melalui setiap peluang pasar di bidang travel photography,” kata salah satu dari mereka dan disetujui ketiganya.