Logo

Tim Gabungan Pemkot Blitar Razia 35 Pelajar di Warung Kopi 

Reporter:,Editor:

Selasa, 10 December 2019 13:28 UTC

Tim Gabungan Pemkot Blitar Razia 35 Pelajar di Warung Kopi 

JANGAN BOLOS. 35 pelajar yang terjaring razia mendapat pembinaan di kantor DP3AP2KB, Selasa 10 Desember 2019. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Blitar – Sebanyak 35 pelajar SMP dan SMA terjaring razia petugas gabungan di sejumlah warung di Kota Blitar, Selasa 10 Desember 2019. Mereka terjaring razia petugas gabungan, saat sedang nongkrong pada jam sekolah.

Petugas gabungan terdiri atas Satpol PP, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) serta Dinas Pendidikan melakukan penyisiran di dua warung pinggir jalan.

Pada saat razia tersebut didapati sejumlah pelajar sedang bergerombol dan masih mengenakan seragam sekolah masing-masing. Pada saat bersamaan, pelajar berada di warung pada jam sekolah.

BACA JUGA: Delapan Remaja Kota Blitar Dihukum Hafalkan Pancasila dan Hormat Bendera

Terlebih tim gabungan mendapati puluhan pelajar sedang minum kopi dan beberapa di antaranya merokok. Para pelajar yang terjaring ini langsung dibawa ke kantor DP3AP2KB Kota Blitar untuk didata dan dibina.

“Tujuan dari razia agar siswa memanfaatkan jam sekolah dengan baik. Selain itu, razia ini menekan pelajar mbolos dan tidak melakukan hal-hal negatif,” kata Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Blitar, Didik Hartoyo kepada wartawan di kantornya.

Disebutkan Didik 35 pelajar yang terjaring razia ini terdiri atas 20 pelajar SMP dan 15 pelajar SMA. Sasaran razia dilakukan di sejumlah tempat yang biasa digunakan nongkrong, seperti warung, warnet, dan rental PS. Harapan lain dari Razia ini untuk memberi perlindungan terhadap anak.

BACA JUGA: Bolos Sekolah, Sejumlah Pelajar di Blitar Terjaring Razia Satpol PP

Menurut Didik, sebagian pelajar mengaku sudah pulang sekolah setelah mengikuti ujian semester. Mereka sudah tidak ada jam belajar di sekolah dan dipulangkan lebih awal. Namun yang disayangkan adalah mereka tidak langsung pulang, dan nongkrong di warung dengan masih mengenakan seragam sekolah.

Sementara itu, Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kota Blitar, Purwaningrum mengatakan pelajar SMP yang terjaring razia itu akan mendapat pembinaan guru BP masing-masing. Selain itu, kepala sekolah dan orang tua masing-masing, langsung dihubungi.

“Para pelajar ini akan kita serahkan kepada sekolah masing masing, untuk dibina guru BP-nya,” Purwaningrum menjelaskan.