Selasa, 03 December 2019 09:06 UTC
HORMAT GRAK. Delapan remaja yang terjaring razia diminta hormat bendera lantaran tidak hafal Pancasila di mako Satpol PP Kota Blitar, Selasa 3 Desember 2019. Foto: Yosibio.
JATIMNET.COM, Blitar – Petugas Satpol PP Kota Blitar menghukum delapan remaja yang terjaring razia untuk menghafal Pancasila, Selasa 3 Desember 2019.
Tiga dari delapan anak yang berpakaian ala punk ini terjaring di perempatan lampu merah Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul kota setempat. Kedelapan anak ini tak berkutik ketika diangkut ke mako yang ada di Jalan Mastrip.
“Kami menerima pengaduan masyarakat ada sekelompok anak kerap mengamen di lampu merah. Sementara aktivitasnya meresahkan warga,” kata Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kota Blitar, Agus Suherli kepada Jatimnet.com di kantornya.
BACA JUGA: Bolos Sekolah, Sejumlah Pelajar di Blitar Terjaring Razia Satpol PP
Berdasar pantauan Jatimnet.com beberapa remaja yang tidak hafal Pancasila, memilih push up 10 kali. Selanjutnya diwajibkan hormat bendera di bawah terik matahari.
Kedelapan anak yang terjaring razia mayoritas berusia 17 tahun dan memiliki tato di tubuh mereka.
“Beberapa remaja yang terjaring kali ini sudah pernah dirazia sebelumnya. Untuk memberi efek jera, mereka kami minta tinggal di kantor untuk menjalani pembinaan,” Agus menambahkan.
Menurut Agus, aktivitas remaja yang mengamen di perempatan lampu merah di Kota Blitar, sering meresahkan masyarakat. Selain mengamen, remaja ini juga terpantau meminta uang ke pengendara dengan cara memaksa.
BACA JUGA: Satpol PP Blitar Segel Pembangunan Tower Seluler Tak Berizin
“Kalau tidak diberi, mereka akan menggores mobil. Kami beberapa kali mendapat laporan seperti itu dari pengguna jalan,” kata Agus terkait keluhan yang didapat dari warga Blitar dan sekitarnya.
Pasca menjalani hukuman menghafal Pancasila, push up dan hormat bendera, delapan anak ini disuruh mandi di kantor Satpol PP. Tujuannya agar terlihat bersih dan segar dari sebelumnya.
Sebetulnya, lanjut Agus, beberapa anak-anak ini ada yang membawa sabun dan sampo. Ke depan pihaknya akan terus memantau lokasi yang kerap dikunjungi anak-anak punk.