Senin, 25 November 2019 06:46 UTC
TERJARING. Sejumlah pelajar di Kota Blitar terjaring razia Satpol PP setempat karena bolos sekolah, Senin 25 November 2019. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar - Sedikitnya sepuluh pelajar setingkat SMP dan SMA di Kota Blitar terjaring petugas Pol PP saat membolos di sejumlah warung dan kafe, Senin 25 November 2019.
Sebagian merupakan pelajar putri yang membolos di kafe saat jam pelajaran berlangsung. Sementara pelajar putra, ada yang tertidur di warung dan beberapa di antaranya merokok. Para pelajar yang tertidur pulas dibangunkan petugas Pol PP dan diangkut ke Kantor Satpol PP.
“Di tengah peringatan Hari Guru masih ditemukan siswa yang membolos," kata Sekretaris Satpol PP Kota Blitar, Hadi Maskun, saat dikonfirmasi wartawan.
BACA JUGA: Diduga Hirup Gas Beracun, Penggali Sumur di Blitar Meninggal
Informasi yang dihimpun, petugas Satpol PP Kota Blitar menggelar razia ke sejumlah lokasi yang menjadi tempat bolos pelajar berdasarkan laporan masyarakat. Petugas menemukan sejumlah pelajar tertidur di tempat nongkrong saat jam pelajaran.
Ada sepuluh pelajar yang diamankan petugas. Tiga di antaranya merupakan siswi sebuah SMP swasta di kabupaten Blitar, sementara seorang pelajar sebuah SMPN di Kota Blitar dan sisanya merupakan pelajar SMA di Kota Blitar.
Usai didata, mereka yang diamankan lalu dihukum hormat ke bendera Merah Putih serta sejumlah sanksi fisik yang terukur. Satpol PP juga mengundang orang tua dan guru dari pelajar yang terjaring razia.
BACA JUGA: Rumah Mantan Ketua KPU Kota Blitar dan Dua Tetangganya Dibobol Maling
"Sanksi fisik yang kami berikan dalam rangka pembinaan. Artinya tidak sampai jumlah banyak. Kami lakukan dalam rangka untuk membuat efek jera," imbuh Hadi.
Razia pelajar ini dilakukan rutin, namun para pelajar masih belum jera juga. Mereka biasanya berada di warung-warung untuk nongkrong dan merokok, padahal masih berlangsung jam pelajaran di sekolah.
Para pelajar ini juga membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya membolos saat jam sekolah berlangsung. "Kami akan terus merazia pelajar saat membolos,” pungkas Hadi.