Logo
Akal-akalan Siasati CBEPT Terbongkar

Tim Cyber Unej Bekuk Sindikat Joki Ujian TOEFL

Reporter:

Jumat, 17 October 2025 08:15 UTC

Tim Cyber Unej Bekuk Sindikat Joki Ujian TOEFL

UPT TIK bersama Tim Etik melakukan investigasi kepada terduga pelaku joki ujian TOEFL. Foto: Humas Unej

JATIMNET.COM, Jember — Praktik kecurangan dalam ujian berbasis komputer di Universitas Jember (Unej), kembali terbongkar.  Tim Cyber Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Unej berhasil mengungkap praktik perjokian dalam ujian TOEFL. Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan pada Kamis sore, 16 Oktober 2025, tim mengamankan empat pelaku yang diduga terlibat langsung dalam kecurangan tersebut.

Kepala UPA TIK Universitas Jember, Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra, S.TP., M.Eng., Ph.D., mengungkapkan bahwa dua dari empat pelaku merupakan mahasiswa aktif, sementara dua lainnya adalah alumni.

Modus perjokian yang digunakan sindikat ini terbilang canggih, namun berhasil terendus oleh teknologi yang dimiliki Unej. Pengungkapan modus operandi sindikat tersebut berawal dari sistem keamanan kampus yang mendeteksi aktivitas jaringan mencurigakan selama pelaksanaan Computer Based English Proficiency Test (CBEPT) di Laboratorium UPA Bahasa.

BACA: Joki UTBK, Pasar Bisnis Jasa Kecurangan yang Bisa Abadi

“Kami menemukan adanya akses jarak jauh ke komputer peserta ujian menggunakan akun mahasiswa yang ternyata memakai jasa joki. Setelah kami lacak, tim langsung menuju sumber aktivitas tersebut dan menemukan para pelaku sedang beraksi,” ujar Bayu.

Setelah penangkapan, pihak universitas segera membentuk tim investigasi internal. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa para pelaku mengakui keterlibatannya, bahkan menyebut beberapa mahasiswa lain yang diduga menjadi klien mereka.

“Universitas Jember menolak tegas segala bentuk kecurangan akademik. Pelaku maupun pengguna jasa joki akan diproses sesuai ketentuan oleh Tim Etik Universitas,” tegas pria yang juga guru besar di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej ini. 

 

Tim UPA TIK melakukan tangkap tangan kepada terduga pelaku Joki ujian TOEFL dalam Computer Based English Proficiency Test (CBEPT). Foto: Humas Unej

 

Kampus Perkuat Sistem Keamanan Siber

Bayu menyebut, insiden ini menjadi peringatan penting bagi universitas untuk terus memperkuat sistem keamanan digital dan pengawasan ujian berbasis komputer.

Menurutnya, kejadian ini bukan yang pertama. Pada tahun sebelumnya, tim UPA TIK juga pernah mengungkap praktik serupa dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

BACA: Bantu Sindikat Pengakses Ilegal Soal UTBK, Teknisi Pegawai Honorer Unej Dipecat

“Kami terus memperbarui sistem deteksi dini terhadap aktivitas digital yang mencurigakan. Bahkan, isu kebocoran data mahasiswa yang sempat beredar di media sosial sudah kami tangani dengan langkah forensik digital,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan mahasiswa agar lebih berhati-hati menjaga data pribadi dan tidak sembarangan menggunakan aplikasi ilegal.

“Banyak kasus kebocoran data bermula dari penggunaan aplikasi judi online, pinjaman online ilegal, atau tautan media sosial yang tidak jelas sumbernya. Jangan mudah tergoda tawaran instan yang justru bisa berakibat fatal,” pesannya.

Bayu juga menegaskan, keberhasilan tim siber membongkar kasus ini menunjukkan bahwa sistem keamanan digital Universitas Jember bekerja efektif dalam menjaga integritas akademik.

BACA: Kecurangan Akses Soal UTBK-SNBT di Beberapa Kampus Libatkan Orang Dalam, Ini Tanggapan Unej

“Kami berkomitmen untuk memperkuat perlindungan siber kampus dan memastikan seluruh proses akademik berlangsung jujur, transparan, dan bebas dari praktik curang,” pungkasnya. 

 

Pengakuan Mahasiswa Pengguna: “Bayar Kalau Lulus, Kini Menyesal”

Salah satu mahasiswa yang menggunakan jasa joki, berinisial MT, mengaku menyesal telah ikut terlibat. Ia tergoda karena sistem pembayaran yang dianggap ringan.

“Biayanya sekitar Rp50 ribu sampai Rp200 ribu. Pembayaran dilakukan setelah hasil ujian keluar dan dinyatakan lulus,” ujarnya.